7.000 Orang Diduga Terinfeksi Corona di Korut, Kim Jong Un Malah Gencar Tembakkan Rudal

13 April 2020, 09:43 WIB
TENTARA Korea Utara.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Saat negara-negara di dunia sibuk berjuang melawan pandemi virus corona atau COVID-19, Korea Utara justru makin gencar melakukan uji coba rudal balistik.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Asia Nikkei, Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik jarak pendek pada 2 Maret, 9 Maret, 21 Maret, dan 29 Maret.

Dalam satu momen uji coba, Kim Jong Un akan menembakkan rudal dua kali atau bahkan lebih. Semua rudal itu akan mendarat di laut Jepang.

Pada analis kemudian berusaha mencari tahu apa alasan dibalik aktivitas rudal Korea Utara padahal negara tersebut juga menjadi salah satu negara dengan status siaga tinggi COVID-19.

Baca Juga: BERITA BAIK, 206 Warga Jabodetabek Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona 

Menurut laporan dari media yang dikelola oleh Pemerintah Korea Utara, ada sekitar 7.000 orang yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Provinsi Pyeongannam, Pyeonganbuk, dan Gangwo.

Satu bulan sejak Tiongkok mengonfirmasi kasus pertama virus corona, perbatasan Tiongkok-Korea Utara ditutup.

Padahal, 90 persen perdagangan eksternal Korea Utara bergantung pada Tiongkok. Penutupan itu tentu saja memberikan pukulan besar bagi perekonomian negara itu.

Kerusuhan sosial akibat wabah virus corona bisa saja mengguncang rezim Kim Jong Un, yang tengah mengendalikan 1,2 juta orang anggota militer.

Baca Juga: Ambil Peluang di Tengah Pandemi Corona, Petani Milenial Ini Raup Omzet Rp 100 Juta Sebulan 

Belum lagi, Korea Utara baru saja mendapatkan sanksi internasional.

Pada akhir tahun lalu, Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara memutuskan untuk mengejar ketahanan ekonomi dan memperkuat kemampuan militer di tengah pembicaraan diplomatik yang macet dengan Amerika Serikat.

Mengingat situasi negaranya yang mengerikan, Kim Jong Un memilih untuk menunjukkan prestasi militer sebagai upaya mengonsolidasikan kekuasaan.

Sehingga, pandemi virus corona ini justru membuat Korea Utara meningkatkan kemampuan perang misilnya. Ibu Kota Pyongyang sendiri menjadi tempat untk menguji ulang penembakan rudal.

Baca Juga: Cek Fakta: Viral Video Anak Gunung Krakatau Keluarkan Magma, Simak Faktanya 

Pada Maret lalu, setidaknya ada lebih dari sembilan rudal yang telah ditembakan. Rudal tersebut setidaknya terbagi menjadi dua jenis.

Petama, Korea Utara menggunakan peluncur roket canggih yang dapat menembakkan banyk roket secara berurutan.

Kedua, beberapa rudal memiliki karakteristik menyerupai rudal ATACMS (Sistem Rudal Taktis AS) dan rudal canggih Iskander Rusia.

Rudal kedua tersebut memiliki karakter yang sulit dihindari sebab rudal tersebut akan turun ke bawah setelah ditembakan namun naik lagi ke atas menuju sasaran.

Baca Juga: Bukan Singapura atau Korea Selatan, Israel Jadi Negara Teraman dari Pandemi Virus Corona 

Rudal juga dibuat menggunakan bahan bakar padat sehingga sebelum diluncurkan, rudal ini akan sulit untuk dihancurkan.

Korea Utara sedang mengembangkan teknologi misilnya untuk mencegah serangan pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea Selatan.

Teknologi yang tengah dikembangkan juga merupakan upaya peningkatan kekuatan mereka untuk menargetkan Seoul dan 10 juta penduduk di Korea Selatan.

Media Korea Selatan, Dong-a-Ilbo membuat sebuah berita berjudul "Menimbulkan Ancaman Mematikan bagi Selatan" pasca Korea Utara memamerkan kemampuan militernya yang mengalami peningkatan setelah melakukan peluncuran rudal di tengah pandemi virus corona.

Selain melindungi negara dari pandemi, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat juga nampaknya harus meningkatkan risiko keamanan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Asia Nikkei

Tags

Terkini

Terpopuler