PIKIRAN RAKYAT - Hujan meteor Lyrid akan dimulai pada malam ini dan bintang-bintang akan jatuh selama 4 hingga 6 menit.
Hujan meteor merupakan fenomena langit yang kerap terjadi di berbagai belahan dunia.
Fenomena tersebut kerap dijadikan momentum bagi sebagian orang yang beruntung melihatnya untuk memanjatkan harapan dan doa yang baik, karena dipercaya bisa terkabul.
Baca Juga: Cek Fakta: Ramuan Asal Palestina Disebut Ampuh Sembuhkan Pasien Corona, Simak Faktanya
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs The Argus pada Jumat, 17 April 2020 hujan meteor tahun ini akan mencapai puncaknya pada malam hari hingga tanggal 25 April 2020 mendatang.
Seperti kebanyakan fenomena hujan meteor, Lyrid terjadi ketika partikel komet memasuki atmosfer Bumi lalu terbakar, yang disebut sebagai bintang jatuh.
Hujan meteor ini dikenal sebagai pancuran Lyrid karena bintang jatuh diduga berasal dari titik rasi bintang Lyra.
Baca Juga: Napi Asimilasi di Depok Masih Berulah, Kapolres: Anda dalam Pengawasan
Pancuran Lyrid dikatakan bisa dilihat pada waktu malam hari ini.
Jika berminat maka orang-orang bisa menunggu hingga larut malam sebelum tidur pulas.
Hujan meteor biasanya berjumlah sekitar 10 hingga 15 bintang akan terlihat selama hujan meteor, tetapi Lyrid dikenal karena lonjakan jumlah bintang yang tak terduga bahkan bisa mencapai hingga 100 bintang dalam sekali peristiwa.
Baca Juga: Jelang PSBB, Cimahi Petakan Persebaran Virus Corona dengan Gelar Rapid dan Swab Test
Untuk bisa melihat hujan meteor ini penduduk Bumi bisa melihat ke arah Timur Laut setelah gelap karena di sana adalah letak munculnya rasi Lyra.
Jika cuaca kurang mendukung, orang-orang bisa datang ke situs Exeter Observatory untuk bisa menonton langsung hujan meteor yang terdeteksi oleh radar dan detektor.
Penampakan akan lebih jelas jika dilihat dari lokasi pedesaan karena tingkat polusi cahaya, seperti lampu jalan tidak terlalu tinggi.***