Bukan Hanya Rapid Test, Asuransi dan Pelayanan Pemerintah Jadi Kunci Sukses Korea Selatan

19 April 2020, 08:53 WIB
SUASANA Seoul ibukota Korea Selatan di tengah wabah virus corona, 3 April 2020.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu kunci kesuksesan Korea Selatan dikatakan berhasil mengalahkan virus corona atau COVID-19 adalah adanya tuntutan dari penduduk kepada pemerintah untuk bertanggungjawab atas keselamatan mereka.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian, Korea Selatan adalah salah satu dari sejumlah negara yang telah berhasil "meratakan" kurva kasus virus corona usai negeri ginseng tersebut mengalami puncak pandemi Februari lalu.

Kebijakan rapid test atau tes massal, pelacakan riwayat perjalanan pasien, dan tidak adanya kebijakan lockdown menjadi kunci sukses Korea Selatan dalam memerangi virus corona yang banyak dipuji oleh negara lain.

Baca Juga: Kisah Miris Pria dan 4 Anjing Berbagi Susu Tumpah di Jalanan India 

Beberapa orang menilai Korea Selatan sendiri telah memiliki pengalaman yang cukup mumpuni yakni saat menangani pandemi MERS dan SARS sehingga saat menghadapi pandemi virus corona, mereka dinilai sudah siap.

Sementara itu, sejumlah pengamat politik di Amerika Serikat menilai bahwa keberhasilan Korea Selatan ada pada efektifnya para pemimpin membuat kebijakan, berbeda dengan Donald Trump yang dinilai gagal membendung pandemi di AS.

Di luar dua pendapat di atas, orang-orang juga menilai bahwa penduduk Korea Selatan masih berpegang teguh pada budaya lokal.

Mereka tak merasa khawatir jika identitas pribadi harus dibuka ke publik jika itu demi menyelamatkan negara dari pandemi.

Baca Juga: Penduduk Somalia Obati Penyakit Mental dengan Suara Geraman Hyena 

Namun, The Guardian melaporkan bahwa kunci utama dari suksesnya Korea Selatan melawan COVID-19 adalah pihak pemerintah yang gencar mendanai penyediaan layanan publik.

Tanpa infrastruktur dasar tersebut, yakni dana, Korea Selatan tidak mungkin dapat menyediakan tes massal virus corona secara gratis pada penduduknya.

Tidak mungkin juga ada penelusuran riwayat pasien hingga tidak mungkin ada perawatan yang begitu berkualitas bagi para pasien.

Selain memiliki layanan transportasi publik yang melimpah dan murah bagi penduduknya, Korea Selatan juga mewajibkan penduduknya memiliki asuransi kesehatan nasional.

Baca Juga: Video Mengharukan Seorang Polisi Menyuapi Pisang kepada Monyet Tanpa Tangan 

Kendati 97 persen rumah sakit di Korea Selatan dikelola oleh pihak swasta, dengan adanya asuransi nasional, penduduk akan tetap mendapatkan hak perawatan ketika sakit dari negara.

Sejak 1977, Korea Selatan telah memiliki sistem asuransi kesehatan nasional bagi penduduknya.

Tae Hoon Kim, seorang Analis Geopolitik dan Ekonomi yang berbasis di Stockholm, Swedia, menuturkan bahwa sejak tahun 1990-an, penduduk di sana telah berani mengeratkan hubungan mereka dengan negara.

Mereka memaksa pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan rakyat dengan serius.

Baca Juga: Pria di Tiongkok Jalani Operasi Pencabutan Pisau Setelah 26 Tahun Bersarang di Kepalanya 

Salah satu perhatian yang diinginkan rakyat adalah mudahnya akses trasnportasi publik, energi, dan perawatan kesehatan.

Tiga hal di atas merupakan pelayanan yang harus diberikan pemerintah kepada rakyat, sebab, pemerintah sendiri telah dibayar oleh rakyat menggunakan uang pajak yang mereka kumpulkan.

Singkatnya, tuntutan ini adalah barometer yang paling nyata untuk menilai komitmen pemerintah terhadap warganya.

Ketika pemerintah gagal untuk mewujukan hak rakyat, maka satu suara partai siap-siap hilang dari rakyat.

Kepekaan terhadap layanan publik dan responsif untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah ini, telah memacu peningkatan layanan publik Korea Selatan selama 20 tahun terakhir.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler