Omicron Tengah Melonjak, Hong Kong Laporkan Kasus Kematian Akibat Covid-19 Sejak September

10 Februari 2022, 07:00 WIB
Hong Kong melaporkan kasus kematian akibat Covid-19 untuk pertama kalinya sejak September, di tengah lonjakan Omicron. /Reuters

PR DEPOK – Hong Kong telah melaporkan kematian pertamanya sejak September yang diduga terkait dengan virus corona.

Saat ini, Hong Kong tengah memperketat kontrol untuk mengekang penyebaran lonjakan kasus Omicron.

Pria Hong Kong berusia 73 tahun yang sakit kronis dirawat di rumah sakit pada Selasa, 8 Februari 2022, di mana ia dites virus Corona dan sebelumnya dinyatakan positif.

Dia membutuhkan resusitasi segera tetapi meninggal beberapa jam kemudian.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Kamis, 10 Februari 2022: Virgo, Jadikan Hubungan yang Lebih Realistis

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, di bawah aturan Hong Kong, tes lebih lanjut akan dilakukan sebelum dia dinyatakan positif Covid-19.

Akan tetapi jika virus itu dikonfirmasi, pria itu akan akan menjadi kematian pertama yang diketahui dari Covid-19 sejak 13 September, sehingga jumlah kematian di wilayah itu menjadi 214.

Otoritas Kesehatan Hong Kong kemarin melaporkan rekor 625 kasus baru. Sekitar 2.628 kasus telah dilaporkan selama dua minggu terakhir.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Hari Ini 10 Februari 2022: Waspadai Potensi Hujan Disertai Petir Menjelang Sore

Hong Kong kembali memperketat langkah-langkah yang bertujuan mengendalikan penyebaran virus karena wabah varian Omicron memberikan kesulitan dari strategi nol Covid yang telah diikuti sejak pandemi dimulai.

Di bawah aturan baru, 7,5 juta orang di wilayah itu akan segera harus mulai menggunakan aplikasi untuk memasuki tempat-tempat seperti supermarket dan pusat perbelanjaan.

Sementara makan di restoran akan dilarang setelah jam 6 sore, pertemuan di luar dibatasi untuk dua orang, dan acara di rumah diperbolehkan untuk hanya dua rumah tangga.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Menangani Orang Sulit, Salah Satunya Jangan Membela Diri

Kepala Eksekutif Carrie Lam, yang ingin menurunkan kasus untuk membuka kembali perbatasan dengan Tiongkok daratan, mengatakan tindakan itu diperlukan karena terlalu sedikit orang di Hong Kong yang divaksinasi sepenuhnya.

Di antara orang tua, angkanya hanya 50 persen.

“Ketika tingkat vaksinasi meningkat, ketika Omicron menghilang dan hal-hal lain terjadi, maka, tentu saja, kami akan terus meninjau kembali strategi kami, tetapi tidak ada yang akan mengubah komitmen kami untuk melindungi kehidupan dan keselamatan orang-orang Hong Kong,” kata Lam.

Baca Juga: Polisi akan Gelar Perkara Kasus Kecelakaan Mobil yang Tewaskan Anak Gubernur Kaltara

Dalam pernyataannya, otoritas rumah sakit mengatakan pria lanjut usia yang meninggal itu termasuk di antara empat pasien yang dites positif virus Corona saat masuk ke Caritas Medical Center dan pelacakan kontak telah dilakukan.

"Dua puluh tiga pasien, yang telah tinggal di bilik yang sama dengan empat pasien, diidentifikasi sebagai kontak dekat dan akan diisolasi untuk karantina," katanya.

Dua pasien yang dirawat di rumah sakit lain juga dinyatakan positif awal.

Pasien yang berbagi kamar juga sekarang diisolasi sementara area yang terinfeksi telah didesinfeksi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler