Menlu Rusia Sergey Lavrov Ungkap Perang Dunia III akan Ditandai dengan Perang Nuklir

3 Maret 2022, 13:40 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. /Reuters

PR DEPOK - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah memperingatkan jika Perang Dunia III benar-benar terjadi, maka senjata nuklir sepenuhnya terlibat.

Pernyataan Sergey Lavrov datang sehari setelah sebelumnya ia mengatakan pada pertemuan perlucutan senjata Jenewa bahwa Ukraina telah mengincar senjata nuklir.

Menlu Rusia itu tidak memberikan cukup bukti kuat selain menyebutkan Ukraina masih memiliki teknologi nuklir Uni Soviet dan sarana pengiriman senjata semacam itu.

Baca Juga: Invasi Tewaskan Ribuan Orang, Pengadilan Internasional Selidiki Kejahatan Perang Rusia terhadap Ukraina

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Kamis, 3 Maret 2022, Sergey Lavrov juga mengingatkan bahwa Rusia akan menghadapi bahaya nyata jika Ukraina memperoleh senjata nuklir.

Sebelumnya, pasukan Rusia terus menyerang Ukraina melalui darat, udara, dan laut. Serangan terbesar terhadap satu negara oleh negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.

Langkah tersebut telah dimentahkan oleh Amerika Serikat dan Barat dengan sanksi ekonomi yang keras terhadap Rusia serta pengiriman senjata dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Baca Juga: Hantaman Rudal Rusia Hancurkan Tugu Peringatan Holocaust, Volodymyr Zelensky: Mereka Ingin Hapus Negara Kita

Pemerintah Amerika Serikat pada Selasa lalu telah mengumumkan larangan penerbangan Rusia di wilayah udaranya, mengikuti langkah serupa oleh Uni Eropa dan Kanada.

Sementara itu, akhir pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menempatkan pasukan nuklir strategisnya dalam keadaan siaga.

Hal ini jelas menyebabkan riak di seluruh dunia dan meningkatkan ancaman ketegangan yang dapat mengarah pada penggunaan senjata nuklir yang lebih luas.

Baca Juga: Kherson Jatuh ke Tangan Pasukan Rusia, Warga Diminta Patuhi Tentara Vladimir Putin selama Invasi Ukraina

Vladimir Putin berasalan karena negara-negara besar dan NATO membuat pernyataan agresif sambil menjatuhkan sanksi keuangan yang keras terhadap Rusia dan dirinya sendiri.

Namun demikian, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berusaha mengecilkan ancaman mobilisasi nuklir berbahaya milik Rusia.

Ketika ditanya kemungkinan orang-orang di Amerika Serikat harus khawatir tentang perang nuklir, Jeo Biden menjawab dengan tenang, "tidak".

Baca Juga: Hacker Serang Jaringan Kereta Api untuk Hentikan Putin Pindahkan Pasukan Rusia ke Ukraina

Rusia, menurut penelitian, saat ini masih memimpin persenjataan nuklir terbesar di dunia.

Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) telah menghitung 6.255 hulu ledak Rusia dan 5.550 untuk Amerika Serikat. Sementara China mengikuti jauh di belakang dengan 350 dan Prancis dengan 290.

Angka-angka ini, meskipun diterima secara luas, tetap merupakan perkiraan, terutama karena tidak semua sistem senjata berkemampuan nuklir benar-benar membawa hulu ledak nuklir, sebuah data yang sebagian besar tidak jelas.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler