Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Tewaskan 56 Orang, Sempat Terjadi Baku Tembak antara Pelaku dan Polisi

5 Maret 2022, 11:02 WIB
Ilustrasi ledakan bom - Sebuah kejadian bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid di Pakistan saat salat Jumat, di mana baku tembak terjadi antara pelaku dan polisi. /DeSa81/Pixabay

PR DEPOK - Ditengah invasi Rusia ke Ukraina yang mengundang perhatian dunia, kabar mengejutkan datang dari Pakistan.

Pasalnya, aksi bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid Syiah kota Peshawar, Pakistan pada Jumat, 4 Maret 2022.

Aksi bom bunuh diri yang terjadi saat salat Jumat tersebut menelan korban jiwa sebanyak 56 orang dan ratusan lainnya terluka, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Independent.

Berdasarkan keterangan polisi setempat, kronologi bom bunuh diri tersebut diawali dengan serangan seorang pria bersenjata pada polisi yang berjaga di luar masjid Kucha Risaldar.

Baca Juga: Vladimir Putin Tegaskan Seluruh Berita Tentang Serangan Rusia ke Ukraina Adalah Palsu

Akibat insiden baku tembak dengan penyerang, seorang polisi tewas sementara satu lainnya terluka.

Setelah itu, penyerang kemudian berlari ke dalam masjid dan meledakkan rompi bunuh diri, menurut polisi.

Pembom bunuh diri itu mengikatkan sebuah alat peledak yang ke tubuhnya yang berisi 5 kilogram (12 pon) bahan peledak, kata Moazzam Jah Ansari, pejabat tinggi polisi untuk provinsi Khyber Pukhtunkhwa.

Baca Juga: Terus Berikan Sanksi, Uni Eropa Berencana akan Tutup Akses Rusia ke Keuangan IMF

Terpantau dari CCTV yang dilihat oleh The Associated Press, pelaku menyembunyikan bom di bawah selendang hitam besar yang menutupi sebagian besar tubuhnya.

Ansari mengatakan perangkat yang dibuat secara kasar itu dikemas dengan bantalan bola.

Katanya hal tersebut merupakan metode mematikan untuk membuat bom menyemprot area yang lebih besar dengan proyektil mematikan.

Baca Juga: Ini Arti Nama Giulietta Rossi, Anak Valentino Rossi dan Francesca Sofia Novello

Setelah pengeboman, ambulans bergegas melalui jalan-jalan sempit yang padat membawa korban luka ke Rumah Sakit Lady Reading.

Staf rumah sakit mengatakan ada kekacauan di unit gawat darurat ketika dokter berjuang untuk memindahkan yang terluka ke ruang operasi.

Sementara ratusan kerabat berkumpul di luar rumah sakit. Banyak dari mereka meratap dan memukul-mukul dada, memohon informasi tentang orang yang mereka cintai.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler