China Soal Dituduh Tahu Rencana Perang Rusia di Ukraina: Media AS Bermain Ganda, Sebar Kebohongan

9 Maret 2022, 21:46 WIB
China memberi tanggapan usai dituduh punya pengetahuan rencana perang Rusia di Ukraina, menyebut media AS bermain ganda sebar kebohongan /Pixabay/

PR DEPOK - China memberi tanggapan usai dituduh pemerintah AS soal Beijing memiliki pengetahuan soal rencana Rusia yang menciptakan perang di Ukraina.

Dalam laporan Xinhua, Kantor Berita resmi dari Pemerintah China, membantah pernyataan Pemerintah AS yang dimuat The New York Times soal China dituduh memiliki pengetahuan soal perang Rusia-Ukraina sebagai kebohongan besar.

“Mengalihkan kesalahan ke China, menyesatkan dunia dan mengalihkan pertanggungjawaban dari pelaku krisis, ini adalah niat jahat,” kata editorial Xinhua, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari South China Morning Post.

Baca Juga: Hukuman Edhy Prabowo Diringankan karena Sudah Bekerja dengan Baik, Gus Umar: Asli, Hukum Kita Emang Bobrok!

Lebih lanjut, Xinhua mengklaim laporan The New York Times yang diturunkan dari Pemerintah AS adalah opini yang bertujuan untuk kepentingan pribadi.

“Pemerintah AS secara rutin memberikan informasi ke media yang ditargetkan seperti The New York Times atas nama organisasi intelijen untuk memutar opini publik demi keuntungannya sendiri," jelas laporan Xinhua

Dalam arti lain, Xinhua sebagai wakil Pemerintah China mengklarifikasi bahwa media-media di AS bermain ganda menyebarkan kebohongan untuk kepntingan Washington.

“Media seperti The New York Times kemudian bermain ganda dengan menyebarkan desas-desus dengan kebohongan untuk memaksimalkan kepentingan Washington. Semua ini untuk menutupi fakta bahwa AS adalah biang keladi utama dalam krisis Ukraina," beber laporan Xinhua lagi.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 24 untuk Dapat Uang Rp600 Ribu 4 Kali

Sedangkan hal lain yang disorot adalah pemberitaan pada awal Februari 2022, ketika pejabat senior China meminta rekan-rekan Rusia mereka untuk menunda invasi sampai Olimpiade Musim Dingin di Beijing selesai.

Kemudian dari hal itu, China dituduh memiliki pengetahuan tentang rencana atau niat perang Rusia di Ukraina, meski diklaim The New York Times bahwa itu laporan bersumber dari intelijen Barat.

Untuk itu, secara tegas diplomat China berulang kali membantah laporan itu dibuat tidak berdasar kenyataan.

Baca Juga: Sorot Perang Rusia-Ukraina, China Kembali Menyalahkan NATO dan AS yang Memperburuk Keadaan

Dalam kenyataannya, dari klarifikasi China dalam laporan Xinhua, disebutkan bahwa upacara penutupan Olimpiade diadakan pada 20 Februari 2022, baru kemudian esok harinya Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan dewan keamanan Rusia, yang mana untuk mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina hingga akhirnya meluncurkan invasi pada 24 Februari 2022.

Sementara itu, sejak invasi Rusia ke Ukraina, Beijing telah menolak untuk memberi kritik agresi Putin dan berulang kali menyebut masalah keamanan sah Moskow.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: South China Morning Post Xinhua

Tags

Terkini

Terpopuler