Tolak Seruan Presiden Ukraina Soal Zona Larangan Terbang, Boris Johnson Akui Kecewa dan Tersiksa

11 Maret 2022, 14:17 WIB
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnso mengaku kecewa dan tersiksa saat menolak seruan Presiden Ukraina soal zona larangan terbang. /Unsplash/Mathew Browne/

PR DEPOK - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengaku merasa kecewa telah menolak permintaan Volodymyr Zelenskyy untuk zona larangan terbang di atas Ukraina, seiring dengan invasi Rusia.

Selain akui kecewa, Boris Johnson kini benar-benar tersiksa sesaat menolak Presiden Ukraina yang meminta pemberlakuan zona larangan terbang, yang mana ini respon atas invasi Rusia.

Perasaan kecewa itu disampaikan Boris Johnson kepada Sky News, mengaku bahwa telah melakukan pembicaraan sangat jujur dengan Volodymyr Zelensky terkait situasi terkini dari perang Rusia-Ukraina, tetapi Inggris dan NATO tak dapat melewati batas dari Vladimir Putin hingga menolak permintaan zona larangan terbang.

Baca Juga: Cara Daftar dan Cek DTKS Online untuk Terima Bansos BLT dan PKH Balita Usia 0-6 tahun hingga Lansia

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negara-negara barat sedang ragu untuk melakukan zona larangan terbang karena takut terulang masa perang dengan Nazi.

"Jika Anda bersatu melawan Nazi dan teror ini, Anda harus menutup. Jangan menunggu saya bertanya beberapa kali, sejuta kali. Tutup langit. Tutup langit dan hentikan pemboman," tegas Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky saat membuat permohonan dalam pidato untuk anggota Parlemen Inggris di House of Commons.

Saat ini, Inggris, AS dan NATO terus-menerus menolak permintaan Volodymyr Zelenskyy untuk zona larangan terbang di atas Ukraina, mengatakan alasan bahwa berarti harus menembak jatuh pesawat Rusia, yang kemungkinan akan memulai perang dunia lain.

Baca Juga: Klik Link Dashboard prakerja.go.id untuk Daftar Kartu Prakerja Gelombang 24

"Kami telah melakukan beberapa percakapan yang sangat jujur ​​​​dan percakapan yang sangat mengecewakan karena ada batas di mana, sejujurnya, Inggris dan NATO akan dianggap berkonflik langsung dengan Rusia," ujar Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Sky News.

“Ini menyiksa, benar-benar menyiksa. Saya sudah melakukan percakapan ini setidaknya beberapa kali dengan Volodymyr, tetapi saya pikir kesulitannya adalah saya harus memesan jet RAF, pilot Inggris ke udara dengan misi untuk menembak jatuh Rusia dengan cepat. jet," jelas Boris Johnson lagi.

Lebih lanjut, Boris Johnson menyampaikan rasa khawatir terhadap Vladimir Putin yang dapat menyebarkan senjata kimia di Ukraina , mengulangi ketakutan para pejabat Barat.

"Hal-hal yang Anda dengar tentang senjata kimia adalah langsung dari buku pedoman mereka," katanya.

Baca Juga: Ngaku Tampil di Paris Fashion Week, Parfum HMNS Minta Maaf

Sementara itu, Moskow pada Rabu 9 Maret 2022 mengklaim telah menemukan laboratorium biologis di Ukraina yang melibatkan patogen mematikan, sehingga mereka meminta AS menjelaskan hal itu.

Namun begitu, seorang pejabat AS menolak klaim itu dan membalikkan pernyataan sebagai propaganda untuk menjatuhkan Washington.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler