Gertak Barat, Rusia Tegas Sebut Tidak Akan Menghentikan Perdagangan Nuklir dengan Iran

12 Maret 2022, 12:05 WIB
Ilustrasi Nuklir /Labuan Bajo Terkini/Pixabay

PR DEPOK - Rusia baru-baru ini mengklaim bahwa sanksi Barat yang dikenakan pada ekonominya setelah invasi ke Ukraina tidak akan mempengaruhi perdagangan nuklir dengan Iran.

Terkait konflik dengan Ukraina, Rusia mengancam akan menggagalkan proses yang hampir selesai untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran pada minggu ini, ketika Uni Eropa mengumumkan negosiasi tersebut akan dihentikan.

Sementara itu, Diplomat Uni Eropa, Enrique Mora, memuji Amerika Serikat dan Iran atas pendekatan yang sangat konstruktif dan positif mereka, serta menambahkan bahwa dia berharap untuk melihat pembicaraan dilanjutkan.

Baca Juga: Luhut Buka Suara Soal Penundaan Pemilu: kalau Suara Itu Besar, DPR dan Parpol Mesti Dengar

Namun, pekan lalu Rusia mengatakan pihaknya menuntut jaminan bahwa sanksi Barat yang dikenakan pada ekonominya setelah invasi ke Ukraina tidak akan mempengaruhi perdagangannya dengan Iran, setelah Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan mata uang Rubel ke dalam pembayaran dunia.

"Konflik Ukraina sekarang telah memasuki pembicaraan Wina (ibukota Austria) dengan cara yang sangat nyata," kata Eric Brewer dari Inisiatif Ancaman Nuklir, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV.

Eric Brewer mengatakan akan ada sanksi pembayaran yang tinggi untuk Rusia, karena telah mengacaukan proses ini pada menit terakhir yang benar-benar mengancam untuk membatalkan pembicaraan dan mencegah pemulihan JCPOA.

Baca Juga: Apakah Bansos PBI Bisa Dicairkan dalam Bentuk Tunai? Simak Penjelasan dan Cara Cek Penerima Bantuan

Untuk diketahui, JCPOA adalah sebuah perjanjian resmi dari nuklir Iran.

"Langkah pertama Rusia mungkin menunda kebangkitan kembali kesepakatan untuk menghindari banjir minyak Iran di pasar," ucap Clement Therme, dari Universitas Paul Valery Prancis.

"Dalam menjaga harga tetap tinggi, Kremlin dapat menggunakan energi sebagai senjata melawan Barat," tambahnya.

Baca Juga: Sang Suami Ditahan Gegara Kasus Penipuan, Istri Doni Salmanan Minta Diberi Kesabaran

Di sisi lain, juru bicara kementerian luar negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan dalam sebuah cuitan di Twitternya, "Tidak ada faktor eksternal yang akan mempengaruhi keinginan bersama kami (Rusia dan Iran) untuk maju demi kesepakatan bersama."

Duta Besar Rusia untuk PBB di Austria, Mikhail Ulyanov, menjelaskan bahwa dia menolak upaya untuk menyalahkan Federasi Rusia, dan bersikeras bahwa pihak lain dalam pembicaraan terkait masalah nuklir Iran.

Sebuah laporan mengklaim, sekarang terserah Iran dan China untuk menerapkan tekanan ke Rusia, untuk memastikan kesepakatan itu pembicaraan perdagangan nuklir tersebut tidak gagal.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler