PR DEPOK - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan niatnya untuk menggelar pembicaraan damai langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Niat tersebut disampaikan Volodymyr Zelensky, sebagai orang nomor satu di Ukraina, dalam kesempatan pidatonya.
"Delegasi kami memiliki tugas yang jelas, melakukan segalanya untuk memastikan pertemuan para presiden," kata Volodymyr Zelensky.
"Pertemuan yang saya yakin orang-orang tunggu," kata Presiden Ukraina ini menambahkan, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Raja Batu Bara dan Pupuk Rusia Khawatir Krisis Pangan Global Akibat Invasi Moskow ke Ukraina
Tak hanya itu, ia berpendapat pertemuan dengan Vladimir Putin ini pun bisa membuat pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia lebih efektif.
Pasalnya hal itu, Volodymyr Zelensky menganggap Vladimir Putin adalah orang yang membuat keputusan final bagi pihak Rusia.
Kendati demikian, Volodymyr Zelensky tidak menyangkal bahwa saat ini para diplomat masih dalam posisi sulit untuk membujuk pihak Kremlin untuk mengadakan pertemuan antara kedua presiden.
"Jelas ini adalah cerita yang sulit, jalan yang sulit. Tapi jalan ini diperlukan," tuturnya mengatakan dengan tegas.
"Tujuan kami adalah agar Ukraina mendapatkan hasil yang diperlukan dalam perjuangan ini, dalam pekerjaan negosiasi ini," ucap dia menambahkan.
Mengerutnya pertemuan tingkat tinggi antara dua kepala negara ini diperlukan dalam situasi perang yang pertama kali terjadi pada 24 Februari 2022 silam.
Baca Juga: AS Siap Tekan Rusia Lebih Keras Usai Kremlin Dituduh Tembakan Rudal ke Perbatasan Ukraina-Polandia
Usaha diplomasi yang disebut Zelenskiy sebagai perjuangan itu memang masih diperjuangkan oleh Ukraina yang terus ditekan oleh militer Rusia.
Presiden Ukraina itu juga menegaskan, jika pertemuan dengan Putin terwujud maka perdamaian dan keamanan di dunia negara bisa semakin dekat dicapai.
"Ini diperlukan untuk perdamaian. Dan untuk keamanan," pungkas Volodymyr Zelensky seraya menutup pidatonya.
Baca Juga: Meliput Perang di Ukraina, Pembuat Film Lepas AS Tewas Ditembak Mati Tentara Rusia
Sebagai informasi, pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina sudah digelar sebanyak tiga kali sejak perang dimulai.
Pada akhir pekan lalu, kedua belah pihak menyebut ada kemajuan signifikan dalam pembicaraan damai.
Ukraina menyebut pembicaraan damai ketiga antara mereka lebih 'konstruktif'. Sedangkan, Rusia menyebutnya dengan ada 'kemaluan substansial'.***