Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky Siap Bertemu, Perang Berakhir?

19 Maret 2022, 12:20 WIB
Bendera Ukraina dan Rusia. Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina rencananya akan bertemu untuk membahas invasi Moskow. /Maxim Guchek/Reuters

PR DEPOK – Upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina saat ini sedang berlangsung.

Negosiasi masih terus dilakukan pihak Ukraina dan Rusia untuk mencapai kesepakatan.

Delegasi Rusia dalam pembicaraan dengan pejabat Ukraina mengatakan kedua pihak telah mendekati kesepakatan tentang status netral untuk Ukraina.

Baca Juga: Di Balik Jeruji Besi, Doni Salmanan Minta Dibawakan Alat Ibadah Baru

Vladimir Medinsky yang memimpin negosiator Rusia menyebutkan bahwa kedua pihak telah mempersempit perbedaan terkait masalah Ukraina yang membatalkan tawarannya untuk bergabung dengan NATO dan mengadopsi status netral.

“Masalah status netral dan tidak ada keanggotaan NATO untuk Ukraina adalah salah satu masalah utama dalam pembicaraan, dan itu adalah masalah di mana para pihak telah membuat posisi mereka sangat dekat,” kata Medinsky seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Times of Israel.

Menurut Medinsky, Kyiv bersikeras bahwa wilayah separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina harus dibawa kembali.

Baca Juga: Aturan HET Dicabut hingga Harga Minyak Goreng Jadi Mahal, Ridwan Kamil: Fenomena yang Buat Prihatin

Akan tetapi, Rusia percaya bahwa orang-orang di wilayah tersebut harus diizinkan untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Ia lantas menyinggung terkait pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam upaya perdamaian ini.

Medinsky menyebutkan, Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky kemungkinan bertemu setelah negosiator menyelesaikan rancangan perjanjian untuk mengakhiri permusuhan dan menerima persetujuan awal oleh pemerintah negara.

Meski upaya damai sedang dilakukan, Rusia dikabarkan masih terus menyerang Ukraina.

Baca Juga: Rusia Ubah Taktik Perang di Ukraina, Intelijen Inggris Beri Peringatan

Baru-baru ini, rudal Rusia menghantam situs perbaikan pesawat dekat dengan bandara Lviv di barat Ukraina.

Serangan ini memperluas perang ke wilayah di dekat perbatasan dengan anggota NATO Polandia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu menghancurkan daerah yang menampung jet tempur Ukraina, gudang amunisi dan peralatan militer.

Baca Juga: Atta Halilintar Kembalikan Hadiah Tas Doni Salmanan, Krisdayanti Puji sang Menantu: Alhamdulillah Disiplin

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan itu, tetapi serangan pagi hari merenggut nyawa di kota-kota Ukraina lainnya.

Ukraina mengkhawatirkan korban tunggal terbesar dari invasi Rusia di kota pelabuhan Mariupol, setelah Teater Drama dibom pada hari Rabu meskipun ada tanda-tanda yang menyatakan bahwa anak-anak berlindung di sana.

Para pejabat mengatakan bahwa hingga 1.000 orang mungkin telah berlindung di tempat perlindungan bom di bawah teater.

Baca Juga: Kemal Palevi ke Megawati: Mending Rebutan Minyak Goreng Bu daripada Rebutan Jatah Menteri

Setidaknya 130 orang diselamatkan dengan selamat pada Jumat malam, tetapi nasib sisanya belum jelas.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah bersumpah untuk melanjutkan operasi penyelamatan di Mariupol meskipun ada penembakan oleh pasukan Rusia yang telah membuat kota selatan menjadi reruntuhan yang berasap.

Serangan membabi buta Rusia di Mariupol membuat Presiden AS Joe Biden melabeli Vladimir Putin sebagai penjahat perang yang kemudian membuat Kremlin marah.

Baca Juga: Doni Salmanan Masih Panen Dukungan Meski Lakukan Penipuan Investasi, Denny Darko: Dia Termasuk Psikopat!

Sementara itu, Vladimir Putin mengadakan rapat umum kemenangan di Moskow meskipun ada tanda-tanda bahwa serangan daratnya sedang lesu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Times of Israel

Tags

Terkini

Terpopuler