Memanas Usai Pidato Gulingkan Kekuasaan Vladimir Putin Picu Kemarahan Rusia, Joe Biden Mulai Perang Baru?

29 Maret 2022, 08:40 WIB
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu untuk KTT AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss, 16 Juni 2021. /Denis Balibouse/Reuters

PR DEPOK – Pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden soal Vladimir Putin yang memimpin invasi di Ukraina lantas ramai disoroti.

Joe Biden dalam pidatonya menyinggung soal kekuasaan Vladimir Putin karena invasi di Ukraina.

Komentar Joe Biden lantas menuai kemarahan dari pihak Rusia.

Baca Juga: Istilah Madrasah Diduga Hilang dalam RUU Sisdiknas, Shamsi Ali: Apa Ini Bukti Alergi ke yang Berbau Agama?

Akan tetapi, Presiden Joe Biden pada hari Senin mencoba untuk mengklarifikasi komentarnya tentang tidak mengizinkan Presiden Vladimir Putin untuk tetap berkuasa.

Joe Biden bersikeras bahwa dia mengekspresikan kemarahannya pada kebrutalan pemimpin Rusia di Ukraina.

"Nomor satu, saya tidak akan mundur"

Baca Juga: 3 Bahan Kimia yang Diduga Racuni Roman Abramovich dan Mediator Ukraina

“Faktanya adalah, saya mengungkapkan kemarahan moral yang saya rasakan terhadap cara Putin berurusan dan tindakan orang ini, yang merupakan kebrutalan,” kata Joe Biden seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Presiden AS khawatir sekutu dan mitra menanggapi secara berbeda pernyataannya.

Kemudian, Gedung Putih dengan cepat mencoba untuk menarik kembali komentar tersebut.

Baca Juga: Cara dapat STB Gratis Secara Online dari Kominfo, Salah Satunya Harus Daftar DTKS Kemensos

Meski demikian, Joe Biden mengatakan dia tidak khawatir komentarnya akan meningkatkan ketegangan atas perang di Ukraina.

"Ini hanya menyatakan fakta sederhana, bahwa perilaku semacam ini sama sekali tidak dapat diterima," katanya.

Joe Biden lantas mengklarifikasi bahwa pernyataannya bukan berarti AS memberikan sinyal bahwa perang melawan Rusia dimulai.

Baca Juga: 4 Cara Menghadapi Pasangan yang Genit kepada Wanita Lain

Menurutnya tidak benar jika ia memberi tahu pasukan AS bahwa mereka akan pergi ke Ukraina, menyarankan AS mungkin menggunakan senjata kimia, seolah-olah dia menyerukan perubahan rezim.

"Tidak satu pun dari ketiganya terjadi," katanya.

Sementara itu, seorang pejabat Gedung Putih untuk menjelaskan kepada wartawan bahwa dia tidak menyarankan orang Amerika akan dikerahkan ke wilayah yang dilanda perang.

Baca Juga: Akui Kesalahannya di Malam Academy Awards 2022, Will Smith Meminta Maaf kepada Chris Rock

Joe Biden juga menolak gagasan bahwa kata-katanya dapat meningkatkan ketegangan di Ukraina.

“Tidak ada yang percaya. Saya berbicara tentang menjatuhkan Putin,” katanya.

Gedung Putih sudah mencoba juga memberikan klarifikasi. Dikatakan sembilan kata penting itu bukan bagian dari pidato tertulisnya.

Baca Juga: 12 Link Twibbon Ucapan Marhaban Ya Ramadhan 2022 Gratis, Cocok Dikirim ke Media Sosial

“Maksud presiden adalah bahwa Vladimir Putin tidak dapat diizinkan untuk menjalankan kekuasaan atas tetangganya atau wilayahnya. Dia tidak membahas kekuatan Vladimir Putin di Rusia, atau perubahan rezim," kata seorang pejabat Gedung Putih.

Dan para pemimpin Barat lainnya mengatakan mereka khawatir bahwa setiap petunjuk perubahan rezim akan mempersulit Vladimir Putin untuk menghentikan perang mematikannya di Ukraina.

Joe Biden ditanya tentang komentar itu setelah dia mengumumkan anggaran 2023 AS di Gedung Putih pada Senin sore.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler