Perang Hari ke-38 di Ukraina: AS Bantah Pernyataan Inggris, Rusia Diduga Memaksa Tentaranya Berperang

2 April 2022, 09:45 WIB
Gambar satelit menunjukkan kendaraan militer yang hancur di daerah perumahan dan rumah yang hancur di Jalan Vokzalna, di Bucha, Ukraina dalam serangan Rusia, 28 Februari 2022. /Maxar/Reuters

PR DEPOK – Invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari ke-38 dan belum juga menunjukkan tanda-tanda perdamaian.

Meskipun Rusia dan Ukraina sudah melakukan beberapa kali negosiasi, kedua negara belum menemukan kesepakatan yang berarti.

Sementara itu, negara NATO seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, dan Prancis tetap memberikan dukungan bagi Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Baca Juga: Cek Rincian Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Mulai April 2022, Pertamax Kini Resmi Naik

Dalam dukungan itu, AS dan Inggris baru-baru ini sempat beda pendapat soal dukungannya ke Ukraina.

Inggris diberitakan sempat khawatir jika AS, Prancis, dan Jerman akan mendorong Ukraina untuk menyelesaikan kesepakatan damai dengan Rusia.

Akan tetapi, AS membantah dan mengatakan bahwa negaranya akan terus memberikan dukungan ke Ukraina dan tidak akan mendorong negara itu untuk membuat konsesi dalam negosiasi dengan Rusia.

Baca Juga: Soal Dukungan Deklarasi Jokowi 3 Periode, Benny K Harman ke Ngabalin: Jangan Dihalangi? yang Bener Saja Bung

“Kami tidak akan mendorong Ukraina untuk membuat konsesi, dan kami telah secara konsisten menyatakan bahwa negara-negara berdaulat memiliki hak untuk memilih aliansi mereka sendiri dan membuat keputusan mereka sendiri tentang keamanan mereka,” ujar Departemen AS.

Terkait situasi terkini Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan situasi militer di timur negara itu tetap sangat sulit.

Ia lantas memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan di wilayah Donbas dan Kharkiv.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu yang Cair di April 2022

Tidak hanya itu, menurut Volodymyr Zelensky, Rusia sedang mencoba untuk memaksa tentara dari Krimea untuk berperang di Ukraina.

Dia memperingatkan keluarga mereka akan kemungkinan kematian banyak pemuda di Ukraina.

“Kami tidak membutuhkan lebih banyak orang mati di sini. Selamatkan anak-anak Anda agar mereka tidak menjadi penjahat. Jangan kirim mereka,” katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Baca Juga: Penerima PKH dan BPNT Dapat BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu, Cek Jadwal Status Pencairan di Link Ini

Sebagai informasi, Ukraina menukar 86 anggota angkatan bersenjata mereka dengan Rusia hari ini, menurut pejabat senior Ukraina.

Sementara itu, Rusia menuding helikopter Ukraina telah menyerang fasilitas penyimpanan minyak di Belgorod, Rusia, sekitar 16 mil dari perbatasan dan dekat dengan Kharkiv, tetapi para pejabat Ukraina membantah pasukan mereka terlibat.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan penghancuran tangki minyak di sebuah depot di Kota Belgorod Rusia berarti kemungkinan hilangnya pasokan bahan bakar dan amunisi untuk pasukan penyerang.

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi untuk 5 Perusahaan Korea Utara Imbas Peluncuran Rudal Balistik

Ini kemungkinan akan menambah lebih banyak ketegangan pada rantai logistik Rusia yang sudah membentang. Pasokan untuk pasukan Rusia yang mengepung Kharkhiv mungkin sangat terpengaruh.

Departemen pertahanan AS akan memberikan tambahan 300 juta dolar dalam bantuan keamanan ke Ukraina, termasuk sistem roket berpemandu laser, drone, dan layanan citra satelit komersial.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler