Menhan Korea Selatan Singgung Rudal, Kim Yo Jong: Pernyataannya Semakin Memperburuk Hubungan Antar-Korea

3 April 2022, 10:40 WIB
Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong. /Reuters/Jorge Silva

PR DEPOK - Korea Utara mengutuk pernyataan Menteri Pertahanan Korea Selatan mengenai kemampuannya untuk menyerang tetangganya.

Korea Utara juga memperingatkan akan menghancurkan target utama di Seoul, jika Korea Selatan mengambil tindakan militer berbahaya.

Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengatakan bahwa pernyataan Menteri Pertahanan Korea Selatan semakin memperburuk hubungan kedua negara.

Baca Juga: Profil Siti Latifah Herawati Diah, Tokoh Jurnalis Wanita Indonesia yang Diabadikan dalam Google Doodle

"Pernyataannya menambah buruk hubungan antar-Korea dan ketegangan di Semenanjung Korea," ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Telegraph India pada Minggu, 3 April 2022.

Diketahui sebelumnya, Menteri Pertahanan Korea Utara Suh Wook mengatakan pada Jumat lalu bahwa militer negaranya memiliki berbagai rudal dengan jarak tembak, akurasi, dan kekuatan yang signifikan.

"Akurasi telah ditingkatkan secara signifikan dengan kemampuan dengan akurat dan cepat mengenai target apa pun di Korea Utara," katanya.

Baca Juga: Cara Cek Bansos BLT Minyak Goreng April 2022 Online Lewat HP di Situs Resmi cekbansos.kemensos.go.id

Suh Wook juga mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan Korea Selatan akan secara aktif mendukung militer untuk memiliki kemampuan yang dapat merespon ancaman rudal Korea Utara.

Dalam pernyataannya tersebut, diketahui bahwa Suh Wook menyebut tetangganya, Korea Utara sebagai musuh.

Dalam pernyataan terpisah, Pak Jong Chon mengatakan negaranya tanpa ampun akan mengerahkan semua kekuatan militernya untuk menghancurkan target utama di Seoul dan tentara Korea Selatan.

Baca Juga: Paus Fransiskus Kritik Vladimir Putin, Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara itu menambahkan, Korea Selatan terlibat dalam aksi militer yang berbahaya seperti serangan sebelumnya.

Korea Utara bagaimanapun, tidak merinci objel yang dimaksud sebagai target utama di Seoul.

Ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir setelah Korea Utara menguji dua rudal balistik dan sistem ICBM pada 26 Februari dan 4 Maret lalu.

Baca Juga: PT KAI Buka Pemesanan Tiket Kereta Api Stasiun Pasar Senen-Garut untuk Mudik Lebaran 2022

Usai uji coba, Amerika Serikat segera menjatuhkan sanksi pada lima entitas yang dituduh memberikan dukungan untuk pengembangan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik Korea Utara.

Ketegangan dapat meningkat lebih lanjut karena presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol akan mulai menjabat bulan depan.

Dia telah mengatakan di masa lalu bahwa satu-satunya cara untuk melawan rudal hipersonik baru Korea Utara adalah menyerangnya terlebih dulu.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Minggu, 3 April 2022, Rusia Catatkan Lebih dari 10 Ribu Kasus Baru, Indonesia?

Yoon telah menyerukan untuk meningkatkan pencegahan militer, termasuk dengan memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat.

Ia juga telah berjanji untuk berusaha membangun saluran dialog tiga arah permanen antara Korea Selatan, Korea Utara, dan Amerika Serikat.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Telegraph India

Tags

Terkini

Terpopuler