PR DEPOK - Rusia telah berulang kali menggarisbawahi bahwa situasi di Bucha, Ukraina, adalah provokasi yang dibuat oleh Kyiv khusus untuk media Barat.
Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh media Barat, khususnya Amerika Serikat, terlibat dalam tindak kejahatan di Bucha.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa politisi Barat secara pribadi bertanggung jawab untuk mendukung kejahatan yang dilakukan oleh rezim Kyiv.
Baca Juga: Daftar Pemain Timnas yang Dipanggil Shin Tae-yong di SEA Games 2021, Ada 4 Pemain Senior
Menurutnya, mereka bahkan tidak mencoba menyelidiki kondisi yang terjadi di Bucha, langsung menuding Rusia.
"Ada begitu banyak bukti bahwa pihak Rusia tidak bersalah sehingga kita harus menutup topik ini," kata Zakharova seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik pada Kamis, 7 April 2022.
Juru bicara itu menyebut bahwa hoaks seputar insiden di Bucha dibuat untuk membenarkan sanksi Barat yang direncanakan dan merusak negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Resmi, Presiden Jokowi Umumkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri Tahun 2022
Zakharova mencatat bahwa harus ada penyelidikan atas potensi keterlibatan dinas khusus Barat dalam peristiwa yang terjadi di Bucha.
"Diskusi di Dewan Keamanan PBB menunjukkan bahwa rekan-rekan Barat kami menghindar dari menganalisis inkonsistensi mencolok dalam rekaman dari Bucha yang ditunjukkan oleh media mereka"
"Mereka tidak akan membahas apa pun dari rekaman itu, mereka hanya membuat pernyataan menuduh dan ingin menutup topik," tutur juru bicara kementerian Rusia itu.
Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia itu datang ketika Inggris menolak permintaan Moskow untuk mengadakan pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB mengenai Bucha.
Tuduhan terhadap Rusia atas dugaan kekejaman yang dilakukan di Bucha terus berdatangan, dengan Barat mengatakan bahwa Moskow telah melakukan kejahatan perang dan Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan genosida.
Media Ukraina dan Barat telah mempromosikan rekaman dari kota di wilayah Kyiv yang menunjukkan mayat berserakan di jalan-jalan Bucha, mengklaim bahwa mereka adalah warga sipil yang terbunuh.
Namun, keaslian klaim tersebut bahkan dipertanyakan oleh pengguna media sosial, yang mencatat bahwa beberapa mayat tampak bergerak atau bahkan berdiri ketika tidak lagi berada di depan kamera.
Moskow dengan tegas membantah tuduhan bahwa pasukan Rusia membunuh warga sipil.
Dengan mengatakan bahwa rekaman dari Bucha dipentaskan secara khusus untuk dipromosikan di media Barat untuk memfitnah Rusia dan menyabotase pembicaraan damai yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kyiv.***