PR DEPOK – Pihak Ukraina baru-baru ini mengungkap fakta terkait dugaan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia.
Rusia telah mengubah Kota Mariupol menjadi kamp kematian bergaya Nazi karena diduga membakar mayat dan memblokir konvoi kemanusiaan untuk menyembunyikan bukti pembunuhan massal dan kekejaman lainnya di Ukraina.
Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko mengatakan lebih dari 5.000 warga sipil Ukraina termasuk setidaknya 210 anak-anak telah tewas dalam serangan Rusia dan pertempuran jalanan di Ukraina selatan.
Baca Juga: Menkeu AS: Presiden Joe Biden Ingin Rusia Dikeluarkan dari G20
Ia mengatakan, pasukan Rusia membom rumah sakit, termasuk satu 50 warga Ukraina tewas terbakar.
Pejabat Kota Mariupol Boichenko mengatakan, krematorium seluler sedang dioperasikan oleh pejabat Rusia untuk membakar mayat mereka yang telah dibantai.
"Dunia belum pernah melihat skala tragedi di Mariupol sejak kamp konsentrasi Nazi. Rusia telah mengubah seluruh kota kami menjadi kamp kematian,” kata Boichenko seperti dikutip Piiranrakyat-Depok.com dari Times of Israel.
Baca Juga: Marshel Widianto Diperiksa Polisi atas Kasus Dea OnlyFans, Akankah Jadi Tersangka?
Atas dugaan kejahatan terbesar abad ke-20 ini, ia lantas meminta tanggapan dari semua pihak di dunia.