Rusia Makin Murka, Ancam Bunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Mengebom Kyiv

14 April 2022, 13:55 WIB
Bangunan tempat tinggal yang hancur akibat penembakan Rusia di pemukiman Borodyanka di wilayah Kyiv, Ukraina, 3 Maret 2022. /Maksim Levin/Reuters/

PR DEPOK – Rusia dikabarkan murka kepada Pemerintah Ukraina sampai mengancam akan membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Tidak hanya itu, militer Rusia juga mengancam akan menyerang dengan mengebom pusat komando Ukraina di Kyiv jika pasukan Ukraina terus menyerang wilayah Rusia.

Ancaman terhadap komando tinggi Ukraina termasuk Volodymyr Zelensky terungkap setelah otoritas regional Rusia mengklaim tembakan terdengar pada Rabu di dekat sebuah desa Rusia di wilayah barat yang berbatasan dengan Ukraina.

Baca Juga: Perang Hari ke-50: 4 Negara Tetangga Ukraina Bersatu Lawan Vladimir Putin, Kapal Perang Rusia Dihantam

"Kami melihat upaya pasukan Ukraina untuk melakukan sabotase dan menyerang wilayah Rusia. Jika kasus seperti itu berlanjut, angkatan bersenjata Rusia akan menyerang pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv,” kata kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Meski demikian, tidak ada korban jiwa di Rusia dalam dugaan serangan Ukraina itu.

"Satu jam yang lalu, tembakan terdengar di wilayah yang berdekatan dekat Desa Gordeevka. Tidak ada korban atau kerusakan di pihak kami," kata pihak setempat.

Baca Juga: Dapatkan Bansos BPNT dan PKH dengan Cara Daftar DTKS Kemensos agar Dapat Uang Capai Rp3 Juta

Sejauh ini, pihak berwenang di empat wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina dan di Krimea yang dikuasai Rusia mengumumkan bahwa mereka meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mengantisipasi kemungkinan provokasi dari pihak Ukraina.

Sebelumnya, Rusia menuduh Ukraina menargetkan wilayah perbatasannya, termasuk dengan menyerang depot bahan bakar di Kota Belgorod awal bulan ini.

Akan tetapi, Ukraina telah membantah atau tetap tidak jelas tentang kemungkinan pihaknya telah meluncurkan serangan terhadap wilayah Rusia.

Baca Juga: Tanggapi Permintaan Presiden Ukraina, AS Akan Kirim Bantuan Perang Senilai Rp11,4 Triliun

Sementara itu, negara Barat telah berulang kali memperingatkan peristiwa bendera palsu yang dilakukan oleh pasukan Rusia untuk membenarkan tindakan militernya sendiri di Ukraina.

Pihak berwenang di wilayah Belgorod, Voronezh, dan Bryansk mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka meningkatkan keamanan dan mendesak warga untuk lebih waspada.

Wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina, Kursk adalah yang pertama mengumumkan tindakan serupa pada hari Minggu.

Baca Juga: Hak Asuh dan Perwalian Jatuh ke Tangan Haji Faisal, Doddy Sudrajat Harus Izin Jika Ingin Bertemu Gala Sky

"Selama operasi khusus oleh pasukan Rusia di wilayah Ukraina, Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, masalah yang berkaitan dengan keamanan anti-teroris menjadi lebih mendesak karena kemungkinan provokasi dari nasionalis Ukraina," kata Alexander Gusev, Gubernur Voronezh, yang berbatasan dengan wilayah Luhansk.

Kementerian pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa pasukannya sekarang memiliki kendali penuh atas pelabuhan di kota Mariupol, Ukraina yang terkepung.

Bahkan pasukan Ukraina dan anggota batalyon Azov telah dikepung dan tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler