PR DEPOK - Waduh, salah satu stasiun TV asal Taiwan ini baru saja melakukan permintaan maaf terhadap China karena melaporkan berita yang keliru.
Stasiun TV yang disebut memiliki hubungan dengan pemerintah Taiwan ini bahkan sempat membuat geger warga Taipei.
Hal itu disebabkan berita di stasiun TV tersebut melaporkan berita penyerangan yang digadang-gadang akan dilakukan China ke negaranya. Laporan keliru itu muncul di tengah ketegangan militer dengan Beijing.
Sebelumnya, selama siaran berita berlangsung, tidak sengaja stasiun TV itu menuliskan sebuah peringatan di bagian bawah layar.
Baca Juga: Akses eform.bri.co.id/bpum, Pastikan Pelaku Usaha Dapatkan BLT UMKM Rp600 Ribu
Peringatan itu mengatakan bahwa kapal militer dan infrastruktur penting milik Taiwan telah terkena rudal milik China seperti yang dilaporkan media lokal, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Peringatan itu termasuk pesan-pesan seperti "perang bisa pecah", lalu sebuah stasiun kereta api utama di Taipei dibakar oleh "agen-agen China" dan presiden Taiwan menyatakan keadaan darurat.
Hal itulah yang membuat geger seluruh masyarakat Taiwan. Untungnya tak lama dari itu seorang pembawa berita pada pukul 10 pagi langsung mengklarifikasi dan meminta maaf.
"Warga, tolong jangan terlalu panik. Dengan ini kami mengklarifikasi informasi dan meminta maaf," jelasnya.
Dia juga menambahkan bahwa peringatan itu dimaksudkan untuk latihan dengan pemadam kebakaran di New Taipei City pada hari Selasa akan tetapi secara keliru ditampilkan pada hari Rabu karena kesalahan teknis.
Usai berita klarifikasi diumumkan kepanikan warga Taiwan mulai mereda.
Kemungkinan kepanikan itu adalah dampak dari ketegangan yang terjadi antara China dan Taiwan dalam dua tahun terakhir karena perebutan pulau.
Taiwan sendiri telah meningkatkan tingkat siaganya sejak Rusia menginvasi Ukraina, karena takut China melakukan langkah yang serupa.***