Mantan Agen Intelijen Rusia Sebut Vladimir Putin Mengidap Demensia Tahap Awal, Sebabkan Paranoia dan Ketakutan

3 Mei 2022, 19:57 WIB
Seorang mantan intelijen Rusia mengatakan bahwa Vladimir Putin menderita demensia tahap awal hingga ketakutan. /Alexander Zemlanichenko/Reuters

PR DEPOK – Seorang mantan agen KGB (organisasi intelijen Rusia) mengungkapkan bahwa Vladimir Putin kemungkinan menderita demensia tahap awal.

Mantan agen KGB tersebut juga menyebut bahwa hal itu menyebabkan Vladimir Putin menjadi gila oleh paranoia dan ketakutan akan pengkhianat.

Kesehatan Vladimir Putin tetap di bawah pengawasan ketat di tengah desas-desus yang beredar bahwa pemimpin Rusia itu sedang tidak sehat.

Meskipun sekretaris pers Vladimir Putin, Dmitry Peskov, bersikeras bahwa kesehatan sang pemimpin sangat baik, penampilan publiknya baru-baru ini setelah invasi Ukraina telah memicu spekulasi, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Mirror.

Baca Juga: Usai Terangan-terangan Bela Ukraina, Pertunjukan Opera Dua Sutradara Ini Dibatalkan di Teater Rusia

Saat tentara Rusia gagal mencapai tujuannya untuk merebut Kyiv dalam empat hari, reputasi Vladimir Putin sebagai pakar geopolitik yang cerdik telah berada di bawah pengawasan ketat.

Invasi yang tampaknya sembrono dan dipikirkan dengan buruk telah membuat banyak orang bertanya-tanya apakah seorang pria yang pernah dianggap sebagai ahli strategi utama telah buruk kesehatannya.

Tetapi mantan mata-mata Rusia, Boris Karpichkov, menyebut bahwa yang diinginkan Vladimir Putin salah satunya adalah untuk melindungi citra "orang kuat" terhadap dirinya.

Hal itu menandakan bahwa bahkan anggota lingkaran dalamnya tidak diberi tahu mengenai kondisi kesehatannya.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 3 Mei 2022: Kasus Corona Baru di Hari Kedua Lebaran Ada 107

Karpichkov, seorang pembelot Rusia yang sekarang tinggal di Inggris, mengatakan paranoia Vladimir Putin berarti dia memandang semua orang sebagai pengkhianat.

Mantan agen ganda itu mengatakan Vladimir Putin setidaknya bertindak, gila dan terobsesi oleh ide-ide paranoia.

"Dia benar-benar melihat semua orang, termasuk mereka yang berada di dalam dinas keamanan Rusia dan bahkan di dalam lingkaran terdekatnya, sebagai 'pengkhianat'," ujar Karpichkov.

"Dia sangat curiga dan terobsesi dengan ide-ide paranoianya sehingga dia sekarang bisa dibandingkan dengan Stalin," tambahnya.

Baca Juga: Penuhi 7 Syarat Ini agar Jadi Penerima Banpres BPUM 2022, Segera Cek di eform.bri.co.id dan Dapatkan BLT UMKM

Menurut Karpichkov, kemungkinan besar Vladimir Putin menderita banyak kondisi kesehatan, seperti Parkinson dan tahap awal Demensia.

Diperkirakan bahwa kondisi kesehatan ini mungkin disebabkan oleh cedera olahraga selama masa muda Putin, serta masalah yang disebabkan oleh penuaan seperti demensia.

"Masalah potensial lainnya mungkin dilihat dari bagaimana dia bergerak, bahwa Putin dapat menderita tahap awal baik Parkinson, atau gangguan serius lainnya yang disebabkan oleh beberapa bentuk kanker, tumor otak, misalnya," tambah Karpichkov.

Meskipun para pejabat Kremlin terus menyangkal ada yang salah dengan pemimpin mereka, Putin tampak bingung dan kehabisan napas saat dia mendesah melalui pidato terbarunya, di mana dia mengancam Barat dengan senjata nuklir.

Baca Juga: Kelompok Hak Asasi Manusia Sebut Israel Menahan Ratusan Warga Palestina Tanpa Tuduhan di Pengadilan

Presiden Rusia itu juga tampak kelelahan dan kesulitan mengatur napas, saat ia berhenti beberapa kali saat berpidato di depan para politisi.

Pekan lalu, rekaman dari pembicaraan dengan menteri pertahanannya Sergey Shoigu menunjukkan bahwa Putin mencengkeram meja dan membungkuk, mendorong desas-desus lebih lanjut bahwa ia mungkin menderita Parkinson.

Pakar bahasa tubuh Texas Tech University Profesor Erik Bucy mengatakan video itu menunjukkan Putin yang sangat lemah dibandingkan dengan penampilannya beberapa tahun yang lalu.

"Seorang presiden yang berbadan sehat tidak perlu menjaga dirinya ditopang dengan tangan terulur dan tidak akan khawatir tentang menjaga kedua kakinya tetap berdiri tegak," tuturnya.

Baca Juga: 2 Cara Daftar PKH 2022, Siapkan KTP dan KK, Ikuti Tahapan Berikut Agar Dapat Bantuan Tunai Jutaan Rupiah

Video terbaru lainnya yang menunjukkan Putin menyapa Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Kremlin menunjukkan tangan pemimpin itu gemetar hebat.

Saat tangannya mulai bergetar tak terkendali, Putin menarik tangan agar mendekat ke dadanya, dalam upaya nyata untuk menghentikan gemetarnya.

Terlepas dari usahanya, saat dia berjalan menuju sekutu lamanya, dia terhuyung-huyung saat kakinya terus gemetar.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler