Mantan Jenderal Tinggi AS Sebut Vladimir Putin akan Berupaya untuk Tetap Berkuasa Akibat Rasa Takut

4 Mei 2022, 19:05 WIB
Seorang mantan jenderal tinggi AS mengungkapkan bahwa Vladimir Putin akan berupaya tetap berkuasa karena ketakutan. /Alexei Nikolsky/Reuters

PR DEPOK – Mantan jenderal tinggi AS menyebut bahwa pemimpin Rusia, Vladimir Putin, akan berupaya untuk tetap berkuasa karena takut apa yang mungkin dilakukan penggantinya kepadanya.

Di dunia politik Rusia, jika tidak menjadi Presiden, Vladimir Putin tidak dapat mengandalkan aturan hukum dan lembaga pemerintah untuk melindunginya.

Karena itu, menurut jenderal tinggi AS tersebut, Vladimir Putin mungkin berada dalam bahaya dari militer senior dan tokoh keamanan atas kinerja Rusia yang buruk dalam invasi ke Ukraina.

Jenderal AS bernama Jack Keane tersebut percaya bahwa Vladimir Putin, yang dilaporkan berada dalam kesehatan yang sangat buruk, akan melakukan 'apa saja' untuk tetap berkuasa.

Baca Juga: Siap Bergabung dengan NATO, Swedia Jadi Target Propaganda Baru Rusia dengan Tuduhan Nazi

“Dia ingin tetap berkuasa. Itu motivasinya. Dia akan melakukan apa saja untuk tetap berkuasa. Dia tahu betul bahwa penerus yang tidak setuju dengannya bisa berarti kematiannya,” ujarnya, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Dengan upaya perang Rusia yang semakin goyah setiap hari, tekanan yang semakin besar diberikan pada Vladimir Putin untuk mencapai beberapa keberhasilan nyata.

Vladimir Putin juga harus menangkal 'siloviki' yang kuat dan agresif, atau blok keamanan mantan perwira KGB.

Mereka dilaporkan menyalahkan presiden Rusia, yang diperkirakan akan dijadwalkan untuk operasi kanker dalam waktu dekat, atas kegagalan bahkan untuk mencoba merebut Kyiv dan mundurnya dari Ukraina utara.

Baca Juga: Korea Utara Dilaporkan Luncurkan Uji Coba Rudal Balistik yang ke-14 di Tahun Ini, Capai 470 Kilometer

"Dia masih ingin mengambil alih negara, menggulingkan rezim dan saya menganggap serius Putin," lanjut Jenderal Keane.

“Saya pikir banyak dari kita mengabaikannya selama beberapa tahun, tetapi dia akan kembali ke Kekaisaran Rusia. Saya pikir selama dia berkuasa, dia akan mengejar target itu,” tandasnya.

Jenderal Keane juga menyebut bahwa faktanya, Vladimir Putin tidak memiliki masa depan selain menjadi presiden Rusia.

Para pemimpin Rusia memiliki catatan beragam untuk bertahan dari kehilangan kekuasaan di negara di mana norma-norma demokrasi tidak pernah berakar.

Baca Juga: Cara Beralih Siaran TV Analog ke TV Digital Pakai Set Top Box atau STB Bersertifikat Kominfo

Vladimir Putin sendiri menghormati pendahulunya, Boris Yeltsin, menolak untuk menuntut atas berbagai tuduhan korupsi yang mengelilingi dia dan putrinya sejak berkuasa.

Dan Mikhail Gorbachev, perdana menteri Soviet terakhir, masih hidup bebas dan tidak terganggu di dekat Moskow pada usia 91 tahun.

Namun Vladimir Putin disebut tidak dapat menyerahkan kekuasaan karena takut penggantinya akan menuntutnya atau melucuti aset yang telah ia kumpulkan atau rampas, bahkan membunuhnya.

Sebagai mahasiswa sejarah yang tajam, presiden Rusia akan menyadari keadaan seputar kematian diktator besar Rusia terakhir, Joseph Stalin.

Baca Juga: WHO Sebut Kasus Hepatitis Misterius pada Anak-anak Kini Muncul di Total 20 Negara, Indonesia Salah Satunya

Diperkirakan bahwa blok kuat di antara para jenderal Rusia ingin menyatakan perang total terhadap Ukraina, menyerang Moldova dan bahkan menghadapi NATO karena dukungan materialnya untuk Ukraina.

Tetapi mesin perang Rusia telah terhambat oleh ketidakmampuan strategis yang telah membuat angkatan bersenjatanya secara signifikan lebih lemah dan kurang ditakuti, meskipun Moskow menggandakan anggaran militernya dalam 13 tahun.

Kementerian Pertahanan juga mengatakan bahwa Rusia telah kehilangan seperempat dari pasukan tempurnya yang dikerahkan di Ukraina sejak awal invasi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler