PR DEPOK – Seorang pria dijuluki Spider-Man di kehidupan nyata setelah muncul sebuah video saat dia menuruni gedung pencakar langit 37 lantai dengan tangan kosong.
Saksi mata menyaksikan pria tersebut menuruni gedung dari jalan dan gedung-gedung yang berdekatan di Guiyang, China pada 27 Mei.
Beberapa bahkan dapat melihat pria itu dari dalam gedung, dan terlihat dia memanjat dalam sebuah video yang telah menjadi viral di situs media sosial.
Pria tersebut terlihat mengenakan T-shirt putih, jeans gelap dan kaus kaki putih, serta berkacamata, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Star.
Ia berhasil menuruni hampir seluruh panjang gedung pencakar langit dengan memanfaatkan tubuhnya di tepi jendela dan mendorong punggungnya ke atas bangunan.
Laporan mengatakan dia terlihat berkeliaran di atap, oleh warga yang menganggap perilakunya aneh.
Dia kemudian menyelipkan dirinya di antara ambang jendela dan teras, membolak-balik ponselnya sebentar sebelum membungkuk lagi untuk melihat ke bawah.
Baca Juga: Buat Heboh karena Dikira Telah Terjadi Pembajakan, Dua Pilot Maskapai Pesawat Terbang Ketiduran
Petugas pemadam kebakaran dipanggil ke tempat kejadian, tetapi begitu pria itu melihat mereka, dia mulai turun ke bagian luar gedung.
Diyakini dia turun lebih dari 100 meter selama adegan yang menyebabkan penonton tegang dengan antisipasi.
Pria itu menolak bantuan dari petugas pemadam kebakaran, yang mengikutinya ke bawah gedung.
Tapi "Spider-Man" itu akhirnya mengaku kalah ketika dia mencapai lantai tiga saat dia masuk ke dalam gedung ke tempat yang aman.
Pria itu dibawa ke kantor polisi setempat setelah insiden aneh itu, tetapi belum dikonfirmasi apa yang membuatnya melakukannya.
Namun, media lokal berspekulasi bahwa dia mungkin menderita kesehatan mental, sementara yang lain percaya dia mencoba melarikan diri dari lockdown.
Baca Juga: AS Sebut Prihatin atas Kunjungan Kepala Hak Asasi Manusia PBB ke China, Singgung Soal Uighur
Kota-kota di seluruh China telah diterapkan penguncian paling ketat di dunia ketika pihak berwenang mencoba untuk membasmi varian Omicron.***