Tak Puas Kalah dari Joe Biden, Trump Sebut Mantan Wakilnya Tidak Punya Keberanian

18 Juni 2022, 17:37 WIB
Mantan Presiden AS Donald Trump /Jonathan Drake/Reuters

PR DEPOK – Hubungan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Mike Pence, makin memburuk.

Trump, mengkritik tindakan Mike Pence, yang merupakan wakil presiden Trump pada pemilu lalu, dengan menyebutnya sebagai penakut.

Menurut Trump, Mike Pence tidak memiliki keberanian untuk membatalkan kekalahan mereka pada pemilu 2022, sekaligus membatalkan kemenangan Joe Biden.

Baca Juga: Pemerintah India Menghentikan Seluruh Layanan Internet, Ini Pemicunya

Pence, dan para pembantunya telah berlulang kali mengatakam jika tindakan yang ingin dilakukan Trump adalah ilegal, termasuk penyerangan US Capitol pada 6 Januari 2021.

Kepala staf Pence, Marc Short, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Sabtu, 18 Juni 2022 mengatakan kepada Trump bahwa Pence tidak memiliki wewenang untuk menghentikan sertifikasi suara di Kongres.

Penasihat Pence mengatakan kepada komite bahwa gagasan itu tidak memiliki dasar hukum.

Baca Juga: BPNT Juni 2022 Cair Tanggal Berapa? Simak Jadwal dan Cek Penerima Lewat cekbansos.kemensos.go.id

"Sungguh menakjubkan bahwa argumen ini bahkan disusun, apalagi dihibur oleh presiden Amerika Serikat," kata mantan Hakim Pengadilan Banding AS J. Michael Luttig, penasihat informal Pence.

Sementara, anggota komite terpilih yang dipimpin DPR mengatakan, Trump terus melanjutkan tekanannya agar hasil pemilu dibatalkan.

Setidaknya, sembilan anggota komite telah menggunakan tiga dari enam hasil dengar pendapat publik bulan ini, untuk menyatakan apa yang dilakukan Trump untuk membatalkan hasil pemiliu adalah ilegal dan jauh dari politik normal.

Baca Juga: Surya Paloh Umumkan Bakal Capres yang Diusung NasDem, Ada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa

Di sisi lain, Trump berulang kali membantah telah melakukan kesalahan. Ia juga kerap mengulangi tuduhan palsunya yang menyatakan jika ia kalah dalam pemilu karena penipuan yang meluas.

Bahkan, Trump dan para pendukungnya, termasuk anggota kongres dari Partai Republik, menghentikan panel yang berlangsung pada 6 Juni 2021.

Trump secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada tahun 2024.

"Hari ini hampir dua tahun setelah hari yang menentukan pada Januari 2021, Donald Trump dan sekutu serta pendukungnya jelas merupakan bahaya bagi demokrasi Amerika," kata Luttig.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler