Ribuan Orang Tewas Akibat Gempa di Afghanistan, Warga: Kami Tidak Punya Apa-apa untuk Ditinggali

23 Juni 2022, 20:27 WIB
Warga Afghanistan mengaku mereka tidak memiliki apa-apa untuk ditinggali akibat gempa 5,6 SR yang menyebabkan ribuan orang tewas. /Ilustrasi/Pixabay/Angelo_Giordano/

PR DEPOK - Pihak berwenang Afghanistan sedang berjuang untuk mencapai daerah terpencil yang dilanda gempa bumi, yang menewaskan sedikitnya 1.000 orang.

Para pejabat mengatakan komunikasi yang buruk dan kurangnya jalan yang layak menghambat upaya pertolongan mereka kepada korban gempa Afghanistan.

Mohammad Ismail Muawiyah, juru bicara komandan militer Taliban di provinsi Paktika yang paling parah dilanda bencana mengatakan hal tersebut kepada kantor berita Reuters pada hari Kamis, 23 Juni 2022 waktu setempat

“Kami tidak dapat menjangkau daerah itu, jaringannya terlalu lemah, kami mencoba untuk mendapatkan pembaruan,” ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljazeera, Kamis, 23 Juni 2022.

Baca Juga: Ada Endank Soekamti di PRJ 2022 Besok, Buruan Daftar Tiket Online Jakarta Fair

Orang-orang yang selamat digali dengan tangan di dalam bangunan yang hancur menjadi puing-puing yang disebabkan gempa bumi berkekuatan 5,9 SR.

Gempa yang melanda Afghanistan itu terjadi pada Rabu, 22 Juni 2022 pagi, sekitar 160 km  tenggara Kabul.

Wilayah tersebut berada di pegunungan gersang yang dipenuhi pemukiman kecil di dekat perbatasan dengan Pakistan.

Baca Juga: Sinopsis Film Triple 9, Aksi Perampokan Bank yang Melibatkan Polisi dan Mafia

Gempa itu adalah yang paling mematikan di Afghanistan dalam 20 tahun dan para pejabat mengatakan jumlah korban bisa meningkat. Diperkirakan 1.500 lainnya dilaporkan terluka.

Akses ke provinsi timur Khost dan Paktika yang terkena dampak telah terhambat oleh blokade jalan akibat gempa bumi serta tanah longsor yang sebelumnya akibat hujan lebat baru-baru ini.

Di distrik Gayan, Paktika yang terkena dampak parah, penduduk desa berdiri di atas tumpukan batu bata lumpur yang dulunya merupakan rumah.

Baca Juga: Cek Nama Penerima BPNT Juni 2022, Apakah Bantuan Sembako Kembali Dicairkan di Kantor Pos?

Sedangkan warga lain dengan hati-hati berjalan melalui lorong-lorong tanah, mencengkeram dinding yang rusak dengan balok kayu terbuka untuk membuat jalan mereka.

Para penyintas dengan cepat mempersiapkan jenazah di distrik itu, termasuk anak-anak dan bayi, untuk dimakamkan.

“Kami meminta emirat Islam dan seluruh negeri untuk maju dan membantu kami,” kata seorang korban selamat, yang bernama Hakimullah, kepada The Associated Press.

Baca Juga: Login kemnaker.go.id untuk Cek Nama Penerima BSU 2022, Ada BLT Rp1 Juta bagi Pekerja

“Kami tidak punya apa-apa, bahkan tenda untuk ditinggali,” terang Hakimullah.

Atiqullah Bahram, seorang penduduk provinsi Paktika, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa lebih dari 30 desa telah hancur total di Gayan.

“Saya telah mengunjungi beberapa keluarga yang kehilangan semua orang kecuali seorang anak atau orang tua. Ada enam atau tujuh keluarga yang kehilangan semua anggotanya,” kata Bahram.

Baca Juga: Jam Buka Tutup PRJ Kemayoran Mulai 24-26 Juni 2022 Beserta Harga dan Cara Beli Tiket Jakarta Fair

Helikopter digunakan untuk menjangkau yang terluka dan mengirimkan pasokan medis serta makanan yang mendesak. Pihak berwenang mengkonfirmasi 1.800 rumah tangga telah hancur.

Sultan Mahmood, kepala distrik Spera, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 29 orang telah tewas di daerah itu, 42 terluka dan 500 rumah hancur, dengan desa terpencil Afghanistan-Dubai yang paling terpukul.

Abdul Qahar Balkhi, juru bicara kementerian luar negeri, mengatakan pada konferensi pers bahwa seluruh desa telah rata dengan tanah.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler