China Tuduh NATO dan AS Ancaman Perdamaian Dunia dan Pembunuh Warga Sipil

7 Juli 2022, 19:35 WIB
Menteri Luar Negeri China Wang Yi. Beijing menuding NATO dan AS sebagai ancaman perdamaian dunia. /Tiziana Fabi/REUTERS/

PR DEPOK – Pemerintah China baru-baru ini mengungkapkan hal mengejutkan terkait penilaiannya akan NATO dan Amerika Serikat (AS).

China menilai AS dan sekutunya NATO telah merusak perdamaian dunia dengan memicu konflik dan memulai perang.

Kementerian Luar Negeri China menuding NATO sejauh ini hanya melayani kepentingan egois AS dengan mengorbankan warga sipil tak berdosa di seluruh dunia.

Baca Juga: Cara Daftar PKH Balita 2022 Online Lewat HP, Dapatkan Bantuan Rp3 Juta untuk Anak Usia Dini 0-6 Tahun

“Sejarah NATO adalah tentang menciptakan konflik dan mengobarkan perang secara sewenang-wenang meluncurkan perang dan membunuh warga sipil tak berdosa, bahkan sampai hari ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kepada wartawan, pada Rabu, 6 Juli 2022 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.

Maka dari itu, menurutnya NATO justru adalah tantangan yang sistemik bagi perdamaian dunia dan bukan China.

“Fakta telah membuktikan bahwa bukan China yang menimbulkan tantangan sistemik bagi NATO dan sebaliknya NATO yang membawa tantangan sistemik yang menjulang bagi perdamaian dan keamanan dunia,” katanya.

Baca Juga: Segera Daftar DTKS Lewat HP, Hanya Input KTP dan KK Bisa Dapat PKH dan BPNT yang Cair Juli 2022

Adapun komentar Zhao ini merupakan respons atas pernyataan NATO minggu lalu yang pertama kalinya mengganggap China sebagai prioritas strategis dan "tantangan" bagi kepentingan Barat.

NATO mending China sebagai dalang yang menyebarkan kebohongan kepada Rusia.

"China secara substansial membangun kekuatan militernya, termasuk senjata nuklir, menggertak tetangganya, mengancam Taiwan memantau dan mengendalikan warganya sendiri melalui teknologi canggih, dan menyebarkan kebohongan dan disinformasi Rusia," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Baca Juga: Jadwal dan Niat Puasa Arafah 2022, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latin

Pada KTT NATO pekan lalu di Spanyol, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh China berusaha merusak tatanan internasional berbasis aturan.

Akan tetapi, Zhao menanggapi hal tersebut dengan menuding bahwa tatanan tersebut justru demi kepentingan AS.

“Apa yang disebut tatanan internasional berbasis aturan sebenarnya adalah aturan keluarga yang dibuat oleh segelintir negara untuk melayani kepentingan AS sendiri"

Baca Juga: Polisi Jemput Paksa Medina Zein Terkait Adanya Dua Laporan, Ternyata Ini Masalahnya

“AS mengamati aturan internasional hanya jika dianggap cocok, dan telah berusaha melalui NATO untuk meningkatkan persaingan dengan China dan memicu konfrontasi kelompok,” katanya menambahkan.

Ketegangan AS dan Beijing terjadi hanya beberapa hari sebelum Blinken dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Kedua kepala utusan dijadwalkan untuk berbicara pada hari Sabtu ketika para menteri luar negeri berkumpul di KTT G20 di Indonesia.

Baca Juga: Fatwa MUI Mengenai Hukum Hewan Kurban yang Terjangkit Wabah PMK, Begini Penjelasannya

Penting diketahui, ketegangan antara NATO dan China telah meningkat sejak Rusia melancarkan serangan militernya terhadap Ukraina pada Februari.

China yang menolak untuk bergabung dalam kampanye yang dipimpin AS untuk menghukum dan mengisolasi Rusia atas konflik tersebut menganggap NATO sebagai provokasi krisis tersebut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Rusia Today

Tags

Terkini

Terpopuler