PR DEPOK - Ketika kedua rezim semakin terisolasi di panggung dunia, Jenderal Myanmar dan Menteri Pertahanan Rusia dilaporkan telah saling bertemu.
Jenderal Myanmar Min Aung Hlaing telah berada di Moskow untuk bertemu dengan pejabat senior dari kementerian pertahanan Rusia, menjanjikan hubungan militer yang lebih dalam dan kerja sama dalam energi nuklir.
“Mereka terus terang bertukar pandangan," lapor media pemerintah Myanmar, setelah pertemuan antara sang jenderal dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
"Mereka bertukar gagasan seputar promosi lebih lanjut dari hubungan persahabatan dan kerja sama teknologi militer,” lanjutnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Senin, 18 Juli 2022.
Rusia telah muncul sebagai salah satu pendukung paling penting militer Myanmar, yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada Februari 2021.
Rezim Myanmar baru memiliki sedikit legitimasi internasional dan telah berjuang untuk mengendalikan protes massa dan kemudian perlawanan bersenjata terhadap kekuasaannya.
Baca Juga: Link Resmi Daftar Kartu Prakerja Gelombang 37 di Sini, Klik Gabung agar Dapat Rp2,4 Juta
Ketika banyak negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Myanmar, para pemimpin dan kepentingan bisnisnya, Rusia dan China terus mempersenjatai rezim militer.
Salah satu dukungan paling penting adalah bantuan kepada angkatan udara rezim, yang komandannya juga merupakan bagian dari delegasi di Rusia.
Rezim militer menghadapi perlawanan sengit dari kelompok bersenjata anti-kudeta yang baru dibentuk, yang dikenal sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF).
Begitu juga perlawan bersenjata etnis yang lebih mapan, yang telah berjuang untuk otonomi politik selama beberapa dekade.
Lebih jauh lagi, ASEAN, yang telah lama dikenal karena kebijakannya untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri, telah memberikan sikap dingin kepada rezim.
ASEAN menolak mengizinkan Min Aung Hlaing atau menteri luar negerinya untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi setelah rezim itu berkuasa.
Namun demikian, pertemuan kontra-terorisme ASEAN bulan ini akan diselenggarakan bersama oleh Rusia dan Myanmar dan akan dimulai di Moskow pada 20 Juli mendatang.
Australia dan Selandia Baru telah menarik diri dari pertemuan itu, tetapi Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat belum mengumumkan keputusan mereka, meskipun ketiganya memberlakukan sanksi terhadap Moskow.***