PR DEPOK - Para ilmuwan siap menemukan inovasi baru tentang bagaimana antibodi bekerja terhadap virus setelah lebih dari 40 tahun pandemi HIV.
Penemuan inovasi itu pada akhirnya dapat mengarah pada antibodi penetral yang menghentikan virus HIV sebelum menjadi ancaman yang melumpuhkan kekebalan.
Dalam serangkaian percobaan baru, para peneliti di RSU Massachusetts, MIT dan Universitas Harvard di Boston, telah menguraikan bagaimana subkelas antibodi anti-HIV yang dapat melindungi infeksi.
Hal ini memungkinkan antibodi untuk memblokir masuknya virus dan mendorong respons imun terhadap sel yang terinfeksi.
"Antibodi penetralisir HIV secara luas mampu memblokir masuknya virus," ucap Dr. Jacqueline Brady dan rekannya, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Medical Express.
"Selain itu, antibodi itu juga mampu mendorong tanggapan kekebalan bawaan terhadap sel yang terinfeksi HIV," kata dia menambahkan.
Baca Juga: Syarat, Jadwal, hingga Besaran Dana BPMS 2022 bagi Calon Siswa Sekolah Swasta dan Madrasah 2022
Para ilmuwan itu turut menggarisbawahi bahwa subkelas antibodi memicu aktivitas eksplosif dari sistem kekebalan bawaan tubuh.
Antibodi anti-HIV milik keluarga antibodi IgG dan dibagi menjadi empat subkelas yang melibatkan fungsi kekebalan yang berbeda.
Akan tetapi, peran pasti dari masing-masing sub kelas antibodi dalam kekebalan anti-HIV masih belum jelas.
Baca Juga: Gedung Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara Terbakar, Diduga Akibat Arus Pendek Listrik dari AC
Tetapi Dr. Brady dan rekan menyelidiki peran VRC07, anggota subkelas IgG dan antibodi menetralisir secara luas. Ini juga merupakan profilaksis HIV eksperimental.
Tim peneliti juga mempelajari bagaimana mengubah subkelas VRC07 meningkatkan atau menurunkan kapasitas untuk mencegah penularan HIV.
Serangkaian percobaan tambahan mengungkapkan bahwa subkelas IgG2 antibodi jauh kurang efektif dalam mencegah penularan dibandingkan subkelas lainnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Miracle in Cell No 7: Kisah Pilu Perpisahan Seorang Anak dengan Ayah yang Dipenjara
Namun demikian, VRC07 dengan subkelas IgG1 dapat mencegah penularan bahkan pada konsentrasi rendah.
Penelitian baru ini muncul saat lusinan pendekatan baru untuk melawan HIV telah muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Kemungkinan terapi antibodi monoklonal adalah bidang penelitian yang paling aktif di tengah banyaknya pendekatan yang beragam.***