Penggunaan Masker Kini Sudah Tak Wajib di Korea Selatan

24 September 2022, 11:19 WIB
Ilustrasi masker. /Pixabay/Roksana96/

PR DEPOK – Pemerintah Korea Selatan mengakhiri kebijakan penggunaan masker di luar ruangan.

Kebijakan ini dikeluarkan Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 yang melanda negara tersebut.

Sebelumnya, kebijakan penggunaan masker di luar ruangan dikeluarkan Korea Selatan ada April 2021.

Baca Juga: Berapa Kuota Penerima BSU Tahap 2? Cek Daftar Pekerja yang Berhak Dapat BLT Subsidi Gaji di Link Ini

Penggunaan masker di luar ruangan ini berlaku bagi seluruh warga Korea Selatan, selama pertemuan di luar ruangan yang melibatkan kelompok besar seperti rapat umum, acara olahraga, dan konser.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Koreaherald, penghentian kebijakan penggunaan masker di luar ruangan ini berlaku mulai pekan depan.

Penghapusan kebijakan ini merupakan bagian dari pelonggaran mandat pada awal Mei, yang memungkinkan orang untuk bebas masker di lingkungan luar ruangan yang tidak memerlukan jarak dekat dengan orang lain.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos Kemensos 2022 di Sini, BLT BBM, BPNT, dan PKH Tahap 3 Masih Cair sampai Hari Ini

Meski begitu, Korea Selatan tetap mewajibkan warga menggunakan masker saat berada di dalam ruang.

Kebijakan ini tetap berlaku mengingat di negara tersebut tengaj memasuki musim flu yang bisa memicu lonjakan kasus Covid-19.

Komisioner Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan Peck Kyong-ran mengatakan, penghapusan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan ini tidak berarti memakai pelindung mulut dan hidung tidak efektif atau menjadi tidak perlu.

“Dalam situasi yang tidak memungkinkan Anda untuk menjaga jarak aman, Anda tetap dianjurkan untuk menggunakan masker, meskipun berada di luar,” kata Peck Kyong-ran.

Baca Juga: Terseret Kasus Pembunuhan Brigadir J, Iptu Hardista Dijatuhi Sanksi Demosi Satu Tahun

Sementara itu, KDCA menemukan sekitar 97 persen positif untuk antibodi Covid-19 baik melalui vaksinasi atau infeksi alami.

Hasil ini berdasarkan survei, yang dilakukan selama sebulan dari 5 Agustus hingga 6 September.

Survei inj melibatkan 10.000 orang berusia 5 tahun ke atas dari 17 kota dan provinsi di seluruh negeri.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Depok Diduga Aniaya Sopir Truk, Netizen Menilai Aksi yang Tidak Manusiawi

Direktur Institut Kesehatan Nasional Korea Selatan Kwon Jun-wook mengatakan, tingkat kepositifan antibodi yang tinggi jangan dianggap sebagai perlindungan tingkat tinggi di masyarakat.

Dia menjelaskan bahwa antibodi pelindung hilang dari waktu ke waktu, dan munculnya varian baru dapat melemahkan perlindungan yang ditawarkan oleh antibodi dari varian sebelumnya.

“Inilah sebabnya mengapa mendapatkan vaksinasi booster sangat penting empat bulan atau lebih setelah infeksi atau vaksinasi,” katanya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler