China Terus Lakukan Latihan Militer di Sekitar Taiwan, Menhan AS Sebut Tidak akan Ada Invasi

3 Oktober 2022, 12:58 WIB
Menhan AS, Lloyd Austin, memastikan tidak akan ada invasi meskipun China terus melakukan latihan militer dekat Taiwan. /Dado Ruvic/Reuters

PR DEPOK – Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan bahwa menurutnya, tidak ada invasi dekat Taiwan oleh China.

Akan tetapi, Austin menyebut bahwa kini China telah terbiasa melakukan kegiatan normal dengan latihan militer di sekitar pulau itu.

Kunjungan ke Taiwan awal Agustus oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi membuat marah China, yang kemudian meluncurkan latihan militer di dekat pulau itu.

Sejak saat itu, Latihan militer China di sekitar Taiwan terus berlanjut, meskipun dalam skala yang jauh berkurang.

Baca Juga: BPNT Oktober 2022 Cair ke Pemilik KTP Berikut, Cek Daftarnya Lewat Link Resmi Ini

"Saya tidak melihat invasi yang akan segera terjadi," kata Austin dalam sebuah wawancara, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

"Apa yang kami lihat adalah China bergerak untuk menetapkan apa yang kami sebut sebagai normal baru,” tambahnya.

“Kami melihat pengingkatan aktivitas di sejumlah penyeberangan garis tengah Selat Taiwan dengan pesawat mereka. Jumlah itu meningkat dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Daftar Harga Tiket Film Jailangkung Sandekala 3 Oktober 2022 di Bioskop Cinema XXI Bandung

“Kami telah melihat lebih banyak aktivitas dengan kapal permukaan dan perairan mereka di dalam dan sekitar Taiwan," tuturnya.

Amerika Serikat dan sekutunya telah menanggapi latihan dengan terus berlayar melalui wilayah tersebut.

Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS dan fregat Kanada melakukan transit rutin melalui Selat Taiwan pada 20 September.

Baca Juga: Bentuk Tim TGIPF Usut Kerusuhan di Kanjuruhan Malang, Mahfud MD Sentil Dugaan Kekerasan Pihak Keamanan

“Amerika Serikat akan terus bekerja dengan sekutu dan mitra untuk memastikan bahwa kami mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Austin.

Selat Taiwan yang sempit sering menjadi sumber ketegangan militer sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan komunis, yang mendirikan Republik Rakyat China.

Amerika Serikat sedang bekerja untuk membuka kembali saluran komunikasi militer dengan China, sesuatu yang sangat penting bagi kedua negara, menurut Austin.

Baca Juga: Bansos PBI JK 2022 Cair Berupa Apa? Simak Penjelasannya, Syarat, hingga Cara Cek Penerima Online

China pada Agustus menghentikan kerja sama dengan Amerika Serikat di sejumlah bidang, termasuk dialog antara komandan militer tingkat senior, sebagai pembalasan atas kunjungan Pelosi ke Taiwan.

Austin mengatakan dia telah berkomunikasi melalui telepon dan secara langsung dengan rekannya dari China, Menteri Pertahanan Wei Fenghe, yang setuju bahwa komunikasi terbuka itu penting.

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk terus memberi sinyal bahwa kami ingin saluran-saluran itu terbuka dan saya berharap China akan mulai lebih condong ke depan dan bekerja sama dengan kami," katanya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler