Terus Lakukan Serangan di Tepi Barat, Pasukan Israel Tembak Dua Pria Palestina yang Tengah Berada di Mobil

3 Oktober 2022, 20:20 WIB
Ilustrasi - Pasukan Israel menembak dua pria Palestina yang tengah berada di dalam mobil, di luar kamp pengungsi di Tepi Barat. /REUTERS/Mussa Qawasma.

PR DEPOK – Pasukan Israel telah menembak mati dua pria Palestina dalam serangan di dekat kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

Kedua pria itu tewas saat berada di dalam mobil di luar kamp pengungsi Jalazone di utara Ramallah.

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, mengidentifikasi mereka sebagai Bassel Qassem Basbous yang berusia 18 tahun dan Khaled Fadi Anbar yang berusia 21 tahun.

Yang ketiga, Raafat Habash, 19, juga bersama mereka di dalam mobil dan terluka dalam penembakan itu.

Baca Juga: Lembaga Indikator Politik Rilis Hasil Survei Tingkat Kepercayaan pada Polri terkait Kasus Brigadir J

Mayat kedua pria itu diambil oleh tentara Israel setelah mereka dibunuh, sementara Habash ditangkap.

Seorang saksi yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan penembakan itu terjadi di luar rumahnya.

“Saya mendengar suara tembakan sekitar pukul 03.30, saya melihat ke luar jendela, ada mobil, ada orang di dalamnya yang tertembak,” katanya.

“Para prajurit menarik mereka keluar dari mobil dan meletakkan mereka di pinggir jalan. Mereka dibiarkan berdarah di tanah selama sekitar 40 menit. Setelah itu, prajurit mengambil tubuh mereka.

Baca Juga: Mulai Cair! Ini Cara Cek Penerima PKH Tahap 4 Online untuk Dapat Uang Tunai hingga Rp750.000

"Skenario yang paling mungkin adalah ketiganya dikejutkan oleh tentara," kata pria itu.

Ia menambahkan bahwa tentara Israel telah disembunyikan dari pandangan di beberapa lokasi di daerah sekitar tempat mobil pria itu berada.

Tentara Israel mengklaim pasukannya berusaha untuk menangkap seorang tersangka di Jalazone ketika mereka menduga bahwa ketiga pria itu berencana untuk melakukan serangan dengan menabrakkan mobil terhadap tentara.

Anggota keluarga dari pria yang terbunuh dan terluka membantah keras hal itu.

Baca Juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Jadi Tragedi Terbesar Kedua di Dunia yang Tewaskan 131 Orang

Basbous, yang bekerja di sebuah toko roti, adalah salah satu dari 10 bersaudara, termasuk seorang saudara lelaki yang saat ini berada di penjara Israel.

Saudara perempuannya, Baraa, mengatakan bahwa saudara laki-lakinya pergi bersama teman-temannya untuk melihat apa yang terjadi setelah mereka mendengar bahwa tentara Israel menyerbu daerah itu.

Berbicara di rumah keluarga mereka di Jalazone, Baraa mengatakan saudara laki-lakinya tidak menyerang pasukan Israel.

“Kakak saya tidak melakukan apa-apa. Teman-temannya memanggilnya dan pergi, mereka pikir itu bukan masalah besar, mereka hanya akan lewat dan melihat apakah ada konfrontasi," ujarnya.

Baca Juga: LINK NONTON Drama Cheer Up Episode 1 Sub Indo, Spoiler: Awal Mula Do Hae Yi Masuk Regu Sorak Theia

“Setiap anak muda di kamp yang mendengar bahwa tentara ada di sini pergi untuk melihat, bahkan dari jauh. Mereka membunuhnya dengan darah dingin," ungkap Baraa.

Saudari lainnya, Rasha, 37 tahun, mengatakan Basbous menghabiskan malam sebelumnya bersama putranya.

“Dia mengantar putra saya pulang sekitar pukul 3 pagi, dan kemudian dia pergi untuk melihat apa yang terjadi setelah teman-temannya memanggilnya,” kata Rasha.

“Tentara telah menyerbu kamp selama tiga hari terakhir, dan ketika mereka dating tantara menembak tanpa pandang bulu,” lanjutnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 131 Orang, FIFA Buat Pernyataan hingga Polri Periksa Sejumlah Pihak

“Kami tidak memiliki keamanan bahkan di rumah kami sendiri,” katanya, menambahkan bahwa rumahnya pernah ditembak saat penggerebekan saat dia melihat ke luar jendela.

Israel telah melakukan serangan hampir setiap hari di Tepi Barat, sebagian besar difokuskan di kota Jenin dan Nablus, di mana kelompok bersenjata baru Palestina telah terbentuk.

Sekitar 160 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di wilayah pendudukan 1967 sejak awal tahun, termasuk 51 di Jalur Gaza yang diblokade selama serangan tiga hari Israel pada Agustus, menurut kementerian kesehatan.

Baca Juga: BPNT Oktober 2022 Sudah Cair di Kantor Pos, Simak Cara Daftar dan Login cekbansos.kemensos.go.id

Kelompok hak asasi lokal dan internasional telah mengutuk apa yang mereka sebut penggunaan kekuatan berlebihan Israel dan “kebijakan tembak-menembak” terhadap warga Palestina.

Kelompok Human Rights Watch menyebut bahwa politisi senior Israel telah mendorong tentara dan polisi Israel untuk membunuh orang Palestina yang mereka curigai menyerang orang Israel bahkan ketika mereka tidak lagi menjadi ancaman.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler