Pilot Gosip Soal Covid-19, Diduga Jadi Pemicu Kecelakaan Pesawat di Pakistan

25 Juni 2020, 14:09 WIB
KECELAKAAN pesawat di Pakistan.*/APNEWS /

PR DEPOK - Kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines (PIA) di tengah permukiman padat penduduk menuai perhatian publik internasional beberapa waktu lalu.

Penyebab jatuhnya pesawat tersebut pun satu persatu mulai menemui titik terang. Salah satu penyebabnya diduga karena dipicu oleh pilot dan co-pilot yang tidak sepenuhnya fokus pada saat terbang. Mereka membahas soal masalah pandemi Covid-19 yang kian memburuk.

"Pilot dan co-pilot tidak fokus, mereka sibuk membahas virus corona dan dampaknya terhadap keluarga," kata Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan dalam laporan pendahuluan dirilis pada Rabu, 24 Juni 2020.

Baca Juga: Puluhan Anak di Bawah Umur Terlantar Usai Ikut Demo di Gedung DPR-MPR 

Human Error pun dikatakan oleh Sarwar sebagai salah satu penyebab kecelakaan pesawat di Pakistan tersebut. Pilot Sajjad Gull dilaporkan sempat melakukan beberapa upaya pendaratan.

Namun, dalam percobaan kedua, pesawat jatuh sebelum mencapai landasan bandara karena dua mesinnya mati. Sementara itu, sempat terjadi kesalahan komunikasi antara pilot dan petugas kontrol lalu lintas udara.

Menurut Sarwar, para pilot membahas Covid-19 ketika mereka mencoba mendaratkan pesawat dan mematikan sistem autopilot.

Sayangnya, lanjut Sarwar, pilot terlalu percaya diri saat berusaha menurunkan pesawat. Para penyelidik menemukan fakta lainnya bahwa pesawat berada di ketinggian dua kali lipat dari yang dibutuhkan untuk mendarat.

Baca Juga: Jamur Enoki dari Korea Selatan Mengandung Bakteri, Kementan Putuskan untuk Musnahkan 

"Lalu menara kontrol menyarankan para pilot untuk berputar agar bisa turun secara bertahap. Namun sang pilot tetap mencoba mendarat meskipun roda pendaratan belum diturunkan. Mesin rusak parah ketika pesawat berbalik untuk mencoba pendaratan kedua," ucap Sarwar yang dikutip dari RRI yang bersumber dari AFP.

Diungkapkan, tim investigasi data kokpit dan rekaman suara terdiri dari perwakilan pemerintah Prancis dan industri penerbangan. Menurut laporan tim, pesawat berada di darat selama 46 hari sebelum terbang.

Tetapi Khan memastikan Airbus A320 itu layak terbang.

"Tidak ada kesalahan teknis," kata Khan yang mengumumkan hasil temuan itu di parlemen yang dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com.

Baca Juga: PDI Perjuangan Melawan Usai Bendera Partainya Dibakar Pendemo, Jalur Hukum Siap Ditempuh 

Namun hal itu belum sepenuhnya. Laporan lengkap terkait peristiwa ini diperkirakan akan dirilis pada akhir tahun ini karena masih menunggu hasil analisis dari puing-puing pesawat.

Para penumpang adalah penduduk yang hendak melakukan perjalanan pulang kampung menjelang hari raya Idul Fitri karena peristiwa terjadi di Bulan Ramadan.

Mayat para penumpang dan awak pesawat yang tewas seluruhnya ditemukan di lokasi kecelakaan yang tidak jauh dari Bandara Internasional Jinnah.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: AFP RRI

Tags

Terkini

Terpopuler