PR DEPOK – Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda wilayah mayoritas negara dunia.
Sejak diduga pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 silam jumlah kasus virus corona terus mengalami peningkatan.
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk melawan virus yang diduga berasal dari hewan nokturnal itu, sejumlah ilmuwan dunia saat ini terus berjibaku melawan waktu untuk segera menemukan vaksin tersebut.
Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Dikabarkan Terbitkan SK Eks PKI Sebagai Korban Pelanggaran HAM
Untuk memutus rantai penularan, World Health Organization (WHO) dan pemerintah dunia menggalakan penggunaan masker dan penerapan jaga jarak sosial serta mencuci tangan.
Terbaru, WHO memberikan keterangan terkait perkembangan pengujian vaksin virus corona.
Dalam keterangannya, organisasi kesehatan dunia itu mengatakan pihaknya harus segera mendapatkan hasil uji klinis yang tengah dilakukan dari obat-obatan yang kemungkinan efektif mengobati pasien virus corona.
Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah pada 5 Juli
“Hampir 5.500 pasien di 39 negara sejauh ini telah dilibatkan dalam uji coba solidaritas,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
“Kami mengharapkan hasil sementara dalam dua pekan kedepan,” ujarnya.
Uji coba solidaritas dimulai dalam lima tahap dengan melihat pendekatan pengobatan potensial Covid-19 dari pengobatan standar, Remdesivir, obat anti-malaria yang digaungkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Hydroxychlroroquine, obat HIV dan Lopinavir/Ritonavir yang dikombinasikan dengan Interferon.
Baca Juga: 'Mas Menteri' Nadiem Makarim Berulang Tahun ke-36, Polemik PPDB Agar Selesai Jadi Doa Warganet
Awal bulan ini, WHO menghentikan uji coba Hydroxychlroroquine pada pasien virus corona setelah penelitian menunjukan tidak adanya manfaat dari obat tersebut.
Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan tidak bijaksana untuk memprediksi kapan sebuah vaksin bisa siap melawan virus corona, penyakit pernapasan yang telah menewaskan lebih dari setengah juta manusia.
“Sementara calon vaksin mungkin menunjukan kemanjurannya pada akkhir tahun, pertanyaannya adalah seberapa cepat vaksi itu diproduksi secara massal,” tuturnya kepada asosiasi jurnalis PBB di ACANU, Jenewa, Swiss.
Baca Juga: Peran Mensos Disinggung dalam Reshuffle Kabinet, Istri Juliari Batubara Pasrah
Hingga saat ini setidaknya terdapat 18 calon vaksin tengah diujikan pada manusia, dari jumlah tersebut belum tedcapat satu pun yang dinyatakan terbukti melawan virus tersebut.***