Arab Saudi Keluarkan Protokol Kesehatan Cegah Penyebaran Covid-19 saat Ibadah Haji

6 Juli 2020, 19:26 WIB
ILUSTRASI Ibadah Haji di Arab Saudi.* //Twitter/@Kemenag_RI

PR DEPOK – Dengan kasus virus corona yang masih melonjak tinggi di seluruh dunia, Arab Saudi telah membatasi jumlah peziarah yang akan melaksanakan ibadah haji tahun ini.

Selain itu untuk membatasi penyebaran virus corona, Arab Saudi juga resmi mengeluarkan protokol yang wajib diikuti oleh jemaah haji tahun ini, termasuk menyentuh Kakbah dan hajar aswad.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi (Weqaya) telah menetapkan protokol untuk mengurangi tingkat infeksi dan memastikan keselamatan jemaah.

Baca Juga: Semakin Berani, Kapal Induk AS Gelar Latihan di Laut China Selatan di Depan Mata Tiongkok

Aturan ketat ini akan diberlakukan di seluruh lokasi pelaksanaan ibadah haji.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Arab News, Menteri Haji dan Umrah Saudi Mohammed Saleh Benten mengatakan bahwa keputusan itu untuk membatasi jumlah pengunjuk dan bertujuan untuk melindungi pengunjung yang telah menjadi prioritas Kerajaan sejak awal pandemi.

Per tanggal 19 Juli pihak berwenang akan membatasi orang masuk ke Mina, Muzdalifah, dan Arafah.

Baca Juga: Mulai Gaya Hidup Baru, Berikut Tips dan Trik Ubah Rumah Anda Jadi Tempat Ramah Lingkungan

Petunjuk dan peringatan mengenai pencegahan virus corona atau Covid-19 dipasang di semua area dan ditulis dalam berbagai bahasa.

Peringatan tersebut mengatur mulai dari mencuci tangan, etika bersin dan batuk, serta penggunaan hand sanitizer.

Penyelenggara harus mengatur jemaah haji untuk mencegah penumpukan di lokasi Tawaf di sekitar Ka'bah.

Baca Juga: Tengah Lakukan Pemulihan di Rumah Aman, Anak 14 Tahun Korban Perkosaan Dicabuli Kepala P2TP2A

Para jemaah diminta untuk jaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain.

Begitu juga di tempat Sai, ritual berjalan antara Safa dan Marwah.

Penyelenggara harus mengatur jamaah berjalan mengikuti garis yang telah dibuat agar tetap bisa menjaga jarak.

Baca Juga: Balai Kota Dipenuhi Karangan Bunga: Kebijakan PPDB Jakarta Kejamnya Lebih Mematikan daripada Corona

Petugas dipastikan akan membersihkan lokasi sebelum dan sesudah kelompok jemaah tiba.

Selanjutnya jemaah tidak diperbolehkan untuk menyentuh Kakbah dan Hajar Aswad.

Di sana akan dipasang penghalang untuk mencegah jemaah yang akan mendekati.

Baca Juga: Dinilai Keluar dari Tujuan Utamanya, DPR Minta Kementan Fokus Masalah Produksi Pertanian

Karpet-karpet di masjid pun tidak akan dipasang sehingga para jemaah harus menggunakan alas pribadi masing-masing ketika beribadah untuk mengurangi kemungkinan penyebaran infeksi.

Jemaah juga tidak diizinkan makan di masjid.

Baik jemaah maupun pemandu semuanya harus diperiksa suhu tubuh di setiap lokasi pelaksanaan haji.

Baca Juga: Dapat Temuan Baru, 239 Ilmuwan dari 32 Negara Desak WHO Revisi Rekomendasi Soal Penularan Covid-19

Masker dan perlengkapan pelindung wajah harus dipakai setiap saat.

Sementara untuk di Arafah dan Muzdalifah, penyelenggara harus memastikan tidak lebih dari 10 jemaah yang berada di dalam tenda berukuran 50 meter persegi.

Juga memastikan jarak 1,5 meter antar jemaah.

Baca Juga: DPR Kritik Soal Kalung Antivirus: Libatkan Lembaga Riset Lain, Banyak yang Meragukan

Untuk lempar jumrah, penyelenggara harus mengatur tidak lebih dari 50 jamaah per kelompok yang masuk ke lokasi.

Selain itu, batu kerikil yang digunakan harus didesinfeksi lebih dahulu sebelum digunakan.

Arab Saudi menyatakan mereka hanya akan menggelar ibadah haji dengan membatasi jumlah sampai 1.000 orang.

Baca Juga: Kesulitan Saat Belajar Secara Virtual? Ikuti Kiat-kiat yang Disampaikan dr. Reisa Broto Asmoro

Mereka yang boleh menunaikan ibadah haji adalah penduduk setempat dan orang asing yang sudah berada di Arab Saudi sebelum aturan dibuat.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler