Dapat Temuan Baru, 239 Ilmuwan dari 32 Negara Desak WHO Revisi Rekomendasi Soal Penularan Covid-19

- 6 Juli 2020, 16:45 WIB
ILUSTRASI uji klinis vaksi.*
ILUSTRASI uji klinis vaksi.* /AFP

PR DEPOK - Lebih dari 230 ilmuwan dari 32 negara mendesak World Health Organization (WHO) untuk merevisi rekomendasi soal penularan virus corona atau Covid-19 yang selama ini lebih menitikberatkan pada droplet atau percikan dari saluran pernapasan seseorang seperti bersin dan batuk yang menempel pada permukaan.

Hasil temuan para ahli menyebutkan virus tetap hidup di udara, terutama di ruang tertutup dengan ventilasi buruk yang dipastikan sangat rentan menginfeksi manusia.

Untuk itu penggunaan masker di tempat tertutup tak kalah pentingnya serta harus memenuhi standar kesehatan, seperti N95 yang bisa menyaring bahkan tetesan pernapasan paling kecil.

Baca Juga: DPR Kritik Soal Kalung Antivirus: Libatkan Lembaga Riset Lain, Banyak yang Meragukan

Kondisi ini bisa dialami para petugas kesehatan yang menangani pasien Covid-19 di rumah sakit atau fasilitas medis.

Sistem ventilasi di gedung sekolah, panti jompo, tempat tinggal, dan perkantoran perlu diperhatikan untuk meminimalisasi sirkulasi udara.

Selain itu, penggunaan lampu ultraviolet diperlukan untuk membunuh partikel virus yang mengambang di dalam percikan.

Baca Juga: Kesulitan Saat Belajar Secara Virtual? Ikuti Kiat-kiat yang Disampaikan dr. Reisa Broto Asmoro

WHO selama ini berpendapat virus corona disebarkan terutama oleh percikan pernapasan setelah orang yang terinfeksi Covid-19 batuk dan bersih dan menempel pada benda tertentu.

Dalam surat terbuka kepada WHO seperti dikutip Pikiranrkayat-depok.com dari The New York Times Senin, 6 Juli 2020 menyatakan bahwa sebanyak 239 ilmuwan dari 32 negara membeberkan bukti yang menunjukkan partikel lebih kecil dapat menginfeksi manusia.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x