Demonstrasi Terus Berlanjut, Ribuan Orang Israel Protes Rencana Netanyahu untuk Merombak Sistem Hukum

15 Januari 2023, 20:13 WIB
Ilustrasi Demonstrasi - Ribuan orang Israel turun ke jalan, berdemonstrasi untuk protes terhadap rencana pemerintahan Netanyahu dalam merombak sistem hukum. /Pixabay/

PR DEPOK – Ribuan orang Israel telah berkumpul di Tel Aviv untuk memprotes rencana pemerintah baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk merombak sistem hukum dan melemahkan Mahkamah Agung.

Protes tersebut menghadirkan tantangan awal bagi Netanyahu dan menteri keamanan nasional ultranasionalisnya, Itamar Ben-Gvir.

Mereka telah memerintahkan polisi untuk mengambil tindakan keras jika pengunjuk rasa memblokir jalan atau mengibarkan bendera Palestina, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi, telah menjadikan perombakan sistem hukum negara sebagai inti dari agendanya.

Baca Juga: Link Streaming Liga Inggris Chelsea vs Crystal Palace, Minggu 15 Januari 2023

Baru menjabat selama lebih dari dua minggu, pemerintah sayap kanannya telah meluncurkan proposal untuk melemahkan Mahkamah Agung dengan memberikan parlemen kekuatan untuk membatalkan keputusan pengadilan dengan suara mayoritas sederhana.

Ia juga ingin memberi parlemen kendali atas penunjukan hakim dan mengurangi independensi penasihat hukum.

Menteri Kehakiman Netanyahu mengatakan hakim yang tidak terpilih memiliki terlalu banyak kekuasaan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kepalkan Tanganmu Sekarang dan Ketahui Rahasia dalam Dirimu

Tapi penentang rencana tersebut mengatakan perubahan yang diusulkan akan merusak demokrasi Israel.

Para pemimpin oposisi Israel, mantan jaksa agung dan presiden Mahkamah Agung Israel semuanya menentang rencana tersebut.

Perubahan hukum dapat membantu Netanyahu, yang diadili karena korupsi, menghindari hukuman, atau bahkan membuat persidangannya hilang sama sekali.

Baca Juga: Desak Taliban Akhiri Sejumlah Pelarangan terhadap Perempuan di Afghanistan, PBB: Tindakan Penindasan

Sejak didakwa pada 2019, Netanyahu mengatakan sistem peradilan bias terhadapnya.

Media Israel mengatakan sekitar 15.000 orang, banyak yang memegang bendera atau payung Israel, berada di pusat Tel Aviv untuk protes pada malam yang dingin dan hujan.

Polisi meningkatkan kehadiran mereka menjelang aksi. Media Israel mengutip polisi yang mengatakan petugas telah diinstruksikan dan membiarkan protes berlangsung dengan damai.

Baca Juga: Bansos BLT Lansia 2023 Cair Rp2,4 Juta, Cek Nama Penerima di Sini

Tetapi mereka juga menjanjikan tanggapan keras terhadap vandalisme atau perilaku kekerasan apa pun.

Protes yang lebih kecil juga dijadwalkan di Yerusalem dan kota-kota lain.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler