Di Tengah Konflik, Anggota Parlemen Israel Sebut Ledakan Lebanon 'Hadiah dari Tuhan'

7 Agustus 2020, 20:40 WIB
Suasana pascaledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 waktu setempat. /AFP

PR DEPOK - Mantan Anggota Parlemen Israel Moshe Feiglin mengatakan, ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut, Lebanon sebagai 'hadiah dari Tuhan'.

Moshe Feiglin adalah mantan pemimpin Israel dari Partai Knesset yang hingga kini masih berkuasa.

"Hari ini Tu B'Av (hari kasih sayang umat Yahudi), hari bahagia dan sungguh-sungguh berterima kasih kepada Tuhan dan semua orang-orang jenius dan para pahlawan, yang mengorganisir perayaan untuk menghormati hari kasih sayang bagi kami," tulis Feiglin di Facebook, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Middle East Monitor, Jumat, 7 Agustus 2020.

Baca Juga: Empat Vaksin COVID-19 Sudah Masuk, Ridwan Kamil: Baru Diberikan pada Januari atau Februari 2021 

Selain itu, politikus bernama lengkap Moshe Zalman Feiglin menambahkan bahwa ledakan di Beirut seperti ledakan nuklir.

"Apa yang kita lihat kemarin di Pelabuhan Beirut jauh lebih besar. Efek destruktif (tanpa radiasi) seperti ledakan bom nuklir," katanya.

Tu B'av tahun ini dirayakan pada 4 dan 5 Agustus dikenal sebagai hari Valentine umat Yahudi. Penganut agama Yahudi menganggap Tu B'av sebagai hari baik untuk menikah.

Di samping itu, korban tewas dalam insiden mengerikan itu telah mencapai 137 orang, per 6 Agustus 2020, menurut Menteri Kesehatan Lebanon.

Baca Juga: Empat Vaksin COVID-19 Sudah Masuk, Ridwan Kamil: Baru Diberikan pada Januari atau Februari 2021 

Sementara korban luka berat dan ringan 5.000 lebih dan puluhan orang lainnya masih belum ditemukan.

Ledakan ini mengguncang negara yang sudah didera krisis ekonomi dan pandemi virus corona.

Pemerintah mengatakan ledakan disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di dalam gudang dalam kondisi yang tak aman.

Mulai Kamis, 6 Agustus 2020, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mendeklarasikan tiga hari berkabung bagi korban ledakan.

Ledakan Rabu kemarin menjadi ledakan terbesar di Lebanon sejak perang sipil tiga dekade lalu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler