Ancaman Korut Makin Masif, Menteri Pertahan Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat Gelar Pertemuan

PR DEPOK – Setelah gagalnya Korea Utara gagal meluncurkan satelit pengintainya, para Menteri Pertahanan Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat, melakukan pertemuan trilateral di Singapura pada Sabtu, 3 Juni 2023.

Dalam pertemuan ini untuk meningkatkan kerjasama melawan ancaman militer yang makin intensif oleh Korea Utara.

Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup, dari Jepang Yasukazu Hamada dan dari Amerika Serikat Lloyd Austin.

Pada pertemuan ini akan membahas tentang bagaimana cara untuk merespons ancaman dari Korea Utara, dengan membangun sistem peringatan rudal Korea Utara dan memperbesar latihan keamanan tiga arah.

Baca Juga: KJP Plus 2023 Cair, Segera Cek Daftar Penerima di di kjp.jakarta.go.id

Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat telah menyempurnakan dengan saling membagikan data yang telah dicapai Presiden Yoon Suk Yeol, Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, pada pertemuannya di Kamboja November lalu.

Langkah yang dilakukan saat ini yaitu peringatan rudal secara seketika itu sedang dilakukan oleh militer Korea Selatan dengan Pasukan Amerika Serikat, dan juga Pasukan Bela Diri Jepang dengan Pasukan Amerika Serikat.

Kerja sama ini menjadi pilihan yang baik dan tepat bagi ketiga negara tersebut dimana mengupayakan pembagian data berdasarkan per

janjian trilateral mengenai pembagian informasi yang ditandatangani pada tahun 2014. Yang makin diperkuat lagi setelah provokasi Korea Utara pada awal tahun ini.

Baca Juga: Link Nonton Tale of the Nine Tailed 1938 Episode 9 Sub Indo, Lee Yeon Buat Strategi Tuk Menyatukan Sahabatnya

Pada tahun lalu, Korea Utara telah menembakan rudal balistik dalam jumlah yang sangat banyak dibandingkan dengan negara lainya.

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup akan menggelar pertemuan terpisah dengan Negara China yang diwakilkan oleh Menteri Pertahanan China Li Shangfu untuk melanjutkan pembicaraan tingkat tinggi dan tingkat kerja yang sempat terhenti karena Pandemi COVID-19.

Perundingan ini terjadi ketika Korea Selatan semakin dekat dengan Amerika Serikat, untuk menghadapi ancaman yang ada pada Korea Utara dan juga Keamanan daerah dan global lainnya yang muncul akibat persaingan antara China dan Amerika Serikat yang makin sengit.

Yang baru-baru ini mulai memanas lagi akibat dua kapal Induk China bersama dua kapal perang lainnya memasuki batas wilayah Taiwan.***