Bukan Hanya kepada Indonesia, Belanda akan Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Srilanka

8 Juli 2023, 10:23 WIB
Selain kepada Indonesia, Beanda juga dilaporkan akan mengembalikan beberapa artefak era kolonial ke Srilanka. //YouTube Eka Tanjung

PR DEPOK - Belanda pada Kamis, 6 Juli 2023 telah menyampaikan akan mengembalikan ratusan artefak era kolonial ke Indonesia, termasuk harta karun dan meriam perunggu bertatahkan permata.

Keputusan untuk mengembalikan sekitar 478 objek artefak itu, mengikuti rekomendasi dari komisi yang dibentuk oleh pemerintah Belanda pada tahun lalu, yang ditugaskan untuk menyelidiki akuisisi ilegal kolonial Belanda yang sekarang dipajang di museum di Belanda.

"Rekomendasi ini merupakan tonggak sejarah dalam menangani koleksi (artefak) dari konteks kolonial," ujar Gunay Uslu selaku Wakil Menteri Kebudayaan, Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Belanda.

Komisi tersebut dibentuk, setelah adanya permintaan dari pemerintah Indonesia untuk mengembalikan beberapa karya seni dan koleksi sejarah atau artefak yang diambil oleh kolonial Belanda.

Baca Juga: 12 Link Download Poster atau Gambar Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H Terbaru dan Cantik

Beberapa artefak yang akan dikembalikan, termasuk "harta karun Lombok" berupa ratusan benda emas dan perak, yang dijarah oleh tentara kolonial Belanda setelah merebut istana Cakranegara di pulau Lombok, Indonesia pada tahun 1894.

Salah satu artefak yang dijarah oleh Belanda, termasuk meriam perunggu yang dihiasi dengan perak, emas, dan permata berharga seperti rubi.

Selain mengembalikan beberapa karya seni dan artefak ke Indonesia. Pemerintah Belanda akan mengembalikan beberapa barang atau artefak ke negara lain yang mengalami dampak kolonialisme Belanda, seperti Sri Langka.

Baca Juga: Pemkab Lumajang Data Kerusakan Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru, Sejumlah Jembatan Rusak

"Meriam Lewke" yang merupakan meriam dari abad ke-18, diyakini sebagai hadiah dari seorang bangsawan Sri Lanka bernama Lewke Disava kepada raja Kandy sekitar tahun 1745-1746.

Diyakini telah jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1765, ketika pasukan Belanda yang dipimpin oleh gubernur Ceylon Lubbert Jan van Eck menyerang dan menaklukkan wilayah Kandy.

Setelah dipajang keliling Belanda, meriam itu akhirnya ditambahkan ke dalam koleksi Rijksmuseum di Amsterdam.

Baca Juga: 7 Daftar Warung Bakso Paling Favorit di Temanggung, Cek Alamat dan Jam Bukanya di Sini

Direktur Rijksmuseum, Taco Dibbits mengatakan bahwa restitusi merupakan langkah positif dalam kerja sama yang dilakukan dengan Sri Lanka.

"Hubungan dan pertukaran pengetahuan yang dibangun antara kedua negara di bidang penelitian dan sejarah bersama, merupakan landasan yang kuat untuk masa depan," kata Taco Dibbits selaku Direktur Rijksmuseum dikutip PikiranRakyat-Depok.com dalam laman thehindu.com.

Komisi yang dibentuk untuk mengembalikan artefak yang didapat pada masa kolonial ini, nantinya akan memberikan keputusan tentang artefak lain yang akan diserahkan pada masa yang akan datang, hal tersebut dikonfirmasi oleh lembaga penyiaran publik NOS.

Baca Juga: PKH Tahap 3 Juli 2023 Sudah Cair atau Belum? Ini Cara Cek Infonya Pakai HP di cekbansos.kemensos.go.id

Termasuk artefak atau karya seni dari Nigeria serta koleksi Dubois yang mencakup tali kekang berkuda Pangeran Diponegoro, seorang bangsawan Jawa, Indonesia, yang menentang pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke-19.

Belanda telah berdebat dan berdiskusi mengenai warisan masa lalu kolonialnya dalam beberapa tahun terakhir.

Raja Belanda Willem-Alexander, pada hari Sabtu ini, mengeluarkan permintaan maaf secara resmi atas keterlibatan Belanda dalam perbudakan era kolonial.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Hindu

Tags

Terkini

Terpopuler