Rusia Menyerukan Resolusi Gencatan Senjata Dalam Rapat PBB Terkait Konflik Hamas-Israel

17 Oktober 2023, 14:42 WIB
PBB tanggapi soal Rusia suarakan gencatan senjata di Gaza. /Reuters/Violeta Santos Moura/

PR DEPOK - Rusia dan sejumlah negara barat melakukan pertemuan atau rapat bersama Dewan Keamanan PBB, pada Senin, 16 Oktober 2023.

Dalam rapat PBB, sejumlah negara membahas soal perang Hamas vs Israel. Bahkan Rusia menyerukan resolusi gencatan senjata gegara konflik tersebut.

Kendati begitu, resolusi Rusia soal gencatan senjata ditolak PBB. Pasalnya, berdasarkan poling suara, terdapat beberapa negara yang tidak setuju.

Baca Juga: Update Konflik Israel dan Hamas: Joe Biden Bakal ke Israel, hingga Rencana Gencatan Senjata Rusia Ditolak

Dilansir dari Anadolu, berdasarkan poling suara, terdapat lima suara mendukung, enam suara abstain (tidak memberikan suara), dan empat suara menolak.

Adapun negara yang menolak resolusi Rusia tentang gencatan senjata yakni Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Prancis.

Selain membahas soal resolusi gencatan senjata, dalam rapat PBB, sejumlah negara turut membahas soal penyediaan bantuan kemanusiaan, kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Rawon Paling Enak di Magelang yang Khas Jawa Timur, Kaldunya Bikin Ketagihan!

Menurut Vassily Nebenzia, Dewan Keamanan PBB akan mengambil langkah untuk mengakhiri konflik. Namun, hal itu, bukan perkara mudah.

"Seluruh dunia menunggu dengan napas tertahan hingga Dewan Keamanan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pertumpahan darah. Namun delegasi negara-negara Barat pada dasarnya telah mengabaikan harapan tersebut," ungkap Vassily Nebenzia.

Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, buka suara soal resolusi Rusia.

Baca Juga: Lirik Lagu Happily Ever After yang Dinyanyikan TXT

Kata Linda Thomas, resolusi yang diajukan Rusia tanpa konsultasi. Juga, negara itu, tidak menyebutkan kelompok Hamas

Linda Thomas menuduh Rusia memberikan dukungan kepada teroris yang menghilangkan nyawa warga sipil.

"Kedok kepada kelompok teroris yang menganiaya warga sipil. Tindakan tersebut keterlaluan. Tindakan tersebut munafik dan tidak dapat dipertahankan," ujar Linda.

Baca Juga: 5 Penjual Siomay dan Batagor di Purwokerto Murah Meriah dan Enak, Kunjungi Lokasinya di Sini

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, turut memberikan tanggapannya. Pria itu, mengklaim PBB mengawasi serangan terhadap 2 juta orang di Gaza selama 10 hari.

Riyad Mansour menuturkan, orang-orang di Gaza banyak terluka, terbunuh, dan terlantar. Pria itu, mengingatkan nyawa manusia sangat penting.

"Tidak seorang pun boleh lupa bahwa ini adalah nyawa manusia, bahwa nyawa warga Palestina juga penting dan tidak seorang pun boleh memiliki ilusi bahwa membunuh lebih banyak warga Palestina akan membuat warga Israel lebih aman," jelas Riyad.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler