Biden Ungkap Adanya Harapan untuk Perpanjang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas

26 November 2023, 14:08 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengungkap harapan adanya perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. /ANTARA/Shofi Ayudiana/am.

PR DEPOK - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengungkapkan harapan adanya gencatan senjata yang diperpanjang antara Israel dan Hamas pada hari Jumat, 24 November 2023.

 

Biden mengatakan ada kemungkinan nyata gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan diperpanjang. Ia menyatakan harapannya bahwa warga AS yang disandera oleh kelompok militan Palestina itu akan segera dibebaskan.

Biden juga memuji diplomasi AS di balik gencatan senjata dan pembebasan 24 sandera pada hari Jumat yang dibawa oleh Hamas ke Gaza.

Presiden AS itu mengatakan bahwa ini adalah awal dari apa yang dia harapkan akan menjadi pembebasan lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Penerima BLT El Nino 2023 Pakai HP dan KTP Secara Online via link cekbansos.kemensos.go.id

“Di bawah kesepakatan yang dicapai oleh diplomasi AS yang ekstensif, termasuk sejumlah panggilan yang saya lakukan dari Ruang Oval kepada para pemimpin di seluruh wilayah, pertempuran di Gaza akan berhenti selama empat hari," ujar Biden dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Biden menegaskan saat mendapatkan pertanyaan mengenai perpanjang gencatan senjata, ia mengatakan bahwa “Saya rasa peluang itu ada.”

Namun, Biden belum mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk Israel mencapai tujuannya dalam menghabisi Hamas, ini adalah sebuah misi yang sah, namun sulit.

"Harapan dan ekspektasi saya adalah bahwa ketika kita bergerak maju, seluruh dunia Arab dan kawasan ini juga memberikan tekanan kepada semua pihak untuk memperlambat hal ini, untuk mengakhiri hal ini secepat mungkin,” ucap Biden.

Baca Juga: Apakah KJP Plus Bulan November 2023 Sudah Cair Hari Ini? Cek Update dan Daftar Penerima di kjp.jakarta.go.id

Biden mengatakan sebelumnya, bahwa ia telah mengangkat masalah korban sipil dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

"Saya telah mendorong perdana menteri untuk fokus pada upaya mengurangi jumlah korban sementara ia berusaha untuk melenyapkan Hamas, yang merupakan tujuan yang sah," kata Biden.

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan selama empat hari, sebagai imbalan atas pembebasan 150 perempuan dan anak-anak Palestina di antara ribuan tahanan di penjara-penjara Israel.

Juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Ubaida, mengatakan gencatan senjata sementara dan menyerukan eskalasi konfrontasi di semua lini perlawanan termasuk di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Baca Juga: TOP 5 Rumah Makan Paling Lezat, Murah dan Rekomen di Bitung Sulawesi Utara, Simak di Sini Alamatnya

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant juga mengatakan hal yang sama, menyebut gencatan senjata ini singkat dan pada akhirnya perang akan berlanjut dengan kekuatan besar.

Jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut sejak 7 Oktober telah melonjak menjadi lebih dari 13.300 orang.

Dalam sebuah pernyataan, kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza mengatakan bahwa jumlah korban tewas termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita.

Mereka menambahkan bahwa jumlah tersebut juga termasuk 201 staf medis, 22 anggota tim penyelamat pertahanan sipil dan 60 wartawan. Sementara itu, menurut angka resmi jumlah korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler