Bertemu Sekjen PBB, Erdogan: Israel Harus Diadili di Pengadilan Internasional atas Kejahatan di Gaza

29 November 2023, 11:43 WIB
Presiden Turki, Erdogan, bertemu dengan Ssekjen PBB dan menyebut bahwa Israel harus diadili atas kejahatan di Gaza. /REUTERS/Eduardo Munoz

PR DEPOK - Presiden Turki Tayyip Erdogan akan bertemu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres akan membahas harapan masyarakat internasional mengenai serangan Israel yang melanggar hukum, pada Rabu 29 November 2023.

Erdogan mengatakan pada Guterres di Dewan Keamanan PBB, bahwa Israel harus bertanggung jawab di pengadilan internasional atas kejahatan perang yang dilakukannya di Gaza.

Erdogan menyatakan bahwa mereka akan menyerukan akses bantuan kemanusiaan ke wilayah Jalur Gaza, dan upaya-upaya untuk perdamaian yang langgeng.

“Israel terus menginjak-injak hukum internasional, hukum perang, dan hukum humaniter internasional tanpa malu-malu di mata masyarakat internasional, dan Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya di depan hukum internasional," kata Erdogan, seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: KJP Plus 2023 Tahap 2 Cair Mulai 28 November 2023, Cek Sekarang dan Dapatkan Bantuan hingga Rp700 Ribu

Presiden Turki juga menyampaikan belasungkawa kepada Guterres atas terbunuhnya lebih dari 100 pegawai PBB dalam serangan Israel di Gaza.

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Hakan Fidan akan menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York.

Fidan akan bertemu dengan rekan-rekannya sebagai bagian dari apa yang disebut sebagai kelompok beberapa negara Muslim, yang dibentuk oleh Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mendiskusikan Gaza dengan negara-negara Barat.

Baca Juga: Wisata Kuliner di Banjarmasin: 5 Tempat Makan Keluarga yang Recommended untuk Wisatawan

Turki telah mengkritik keras serangan Israel ke Gaza dan menyerukan gencatan senjata segera untuk memungkinkan diskusi mengenai solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina yang lebih luas.

Erdogan menyebut serangan Israel ke Gaza sebagai genosida dan menuduh Israel sebagai negara teror. Israel menolak tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka bertindak untuk membela diri terhadap musuh yang ingin menghancurkannya.

Turki juga menjadi tuan rumah bagi beberapa anggota Hamas, yang tidak dianggap sebagai kelompok teroris, tidak seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara Teluk.

Baca Juga: KJMU Tahap II November 2023 Cair, Mahasiswa DKI Simak Cara Cek dan Daftar Bantuan Rp9 Juta Per Semester

Turki menuduh Barat, selain Spanyol dan Belgia, terlibat karena dukungan mereka terhadap Israel.

Erdogan menambahkan bahwa kunjungan Guterres baru-baru ini ke Gerbang Perbatasan Rafah dari Mesir ke Gaza bermanfaat dalam menarik perhatian masyarakat internasional terhadap penderitaan rakyat Palestina di Gaza.

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan selama empat hari, sebagai imbalan atas pembebasan 150 perempuan dan anak-anak Palestina di antara ribuan tahanan di penjara-penjara Israel.

Baca Juga: Hasil Liga Champions PSG vs Newcastle: Handball Selamatkan Les Parisien dari Kekalahan

Gencatan senjata awal empat hari telah diperpanjang selama dua hari dan telah menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 sandera di Gaza.

Israel telah membombardir rumah bagi 2,3 juta orang di Gaza, dan melancarkan serangan darat di bagian utara, menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler