Dideportasi Paksa dari China, 600 Orang Pembelot Korea Utara Dinyatakan Hilang

8 Desember 2023, 17:27 WIB
Ilustrasi Korea Utara. Sebanyak 600 orang pembelot asal Korea Utara dinyatakan hilang usai dideportasi paksa dari China pada Oktober lalu. /Reuters/Edgar Su/REUTERS/Edgar Su

PR DEPOK – Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Seoul menyebutkan bahwa sebanyak 600 warga Korea Utara telah “menghilang” setelah dideportasi secara paksa oleh China.

Kelompok itu memperingatkan bahwa para pembelot Korea Utara mungkin menghadapi hukuman penjara, penyiksaan, kekerasan seksual dan eksekusi di negara terisolasi tersebut.

Laporan dari Kelompok Kerja Keadilan Transisi (TJWG) tersebut muncul sekitar dua bulan usai Korea Selatan mengajukan protes atas dugaan pemulangan beberapa warga Korea Utara yang berusaha membelot ke Korea Selatan.

TJWG mengatakan ratusan pembelot diangkut dengan bus dan van yang dijaga dari pusat penahanan China melintasi perbatasan ke Korea Utara pada tanggal 9 Oktober, dan menyebut insiden tersebut sebagai repatriasi massal terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Kabar Gembira! Akhirnya, Bansos Pangan atau Bantuan Beras 10 Kg akan Cair Sampai Tahun 2024, Sampai Bulan Apa?

Organisasi itu menyebut bahwa sebagian besar pembelot adalah Perempuan, namun identitas lengkapnya belum diketahui.

“Tidak ada komunikasi yang terjalin dengan para pembelot sejak mereka dipulangkan,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Channel News Asia.

“Mereka yang dipulangkan secara paksa menghadapi kemungkinan penyiksaan, kekerasan seksual dan berbasis gender, pemenjaraan di kamp konsentrasi, aborsi paksa dan eksekusi karena rezim otoriter mereka mencap mereka sebagai ‘penjahat’ dan ‘pengkhianat’,” katanya.

Baca Juga: Diperpanjang Hingga Tahun 2024, Simak Kriteria Penerima Bansos Beras 10 Kilogram

Media pemerintah Korea Utara belum mengomentari kasus ini. Akan tetapi, pembelot dikecam sebagai ‘sampah manusia di negara tersebut, dan perbatasan ke China semakin diperketat.

Kementerian luar negeri Beijing sebelumnya membantah bahwa ada orang-orang yang disebut pembelot di China. Mereka menyebut bahwa warga Korea Utara masuk secara ilegal karena alasan ekonomi. China juga menekankan selalu menangani masalah ini sesuai dengan hukum.

Semengara itu, Kementerian Unifikasi dan Kementerian Luar Negeri Seoul belum memberikan komentar.

Baca Juga: Masakan Tradisional Khas Betawi: Gabus Pucung yang Menggoda Selera

Jumlah pembelot Korea Utara yang tiba di Korea Selatan menjadi sangat rendah saat pandemi karena negara tersebut menutup perbatasan.

Sejak saat itu, Pyongyang telah mencabut beberapa pembatasan terkait virus corona dan memulai kembali perdagangan serta pertukaran lainnya dengan China. ***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler