Peneliti Klaim Sebagian Daerah Akan Tenggelam Cepat Usai Lapisan Es di Antartika Alami Penipisan

18 September 2020, 18:47 WIB
Sebuah kapal saat melewati perairan di dekat Gletser Thwaites.* /International Thwaites Glacier Collaboration / Alex Mazur./

PR DEPOK - Sebuah gletser seukuran Inggris di Antartika Barat dilaporkan mengalami pencairan dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

Besarnya gletser yang diketahui bernama Thwaites membuat para ilmuwan menyebutnya dengan 'Doomsday Glacier' atau gletser hari kiamat.

Julukan tersebut disematkan karena gletser ini memiliki luas yang sangat besar dan tampaknya benar-benar berpengaruh pada dunia.

Baca Juga: Terlalu Banyak Hirup Karbon Monoksida, Dua Mahasiswi Tewas Saat Tertidur di Mobil yang Menyala

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari Science Alert, gletser Thwaites telah menyusut sekitar setengah mil (2.625 kaki) per tahun.

Para Ilmuwan memperkirakan bahwa gletser ini akan kehilangan semua es nya dalam kurun waktu sekitar 200 hingga 600 tahun.

Jika itu terjadi, maka permukaan laut akan naik sekitar 1.6 sampai 2 kaki (0.5 meter).

Saat ini, gletser berfungsi sebagai penyangga antara laut yang memanas dan gletser lainnya. Jika gletser runtuh, akibatnya dapat menurunkan massa es disekitar gletser di Antartika Barat.

Baca Juga: Pastikan Korban Terorisme Dapat Santunan, Fadjroel Rachman: Keselamatan Warga adalah Hukum Tertinggi

Selain itu, penurunan massa es nantinya akan menaikkan permukaan laut hampir 10 kaki, secara permanen menenggelamkan banyak wilayah pesisir, termasuk bagian dari kota Miami, New York, dan Belanda.

Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan pasa Senin, menunjukkan bahwa gletser Pine Island yang berdekatan dengan Thwaites juga pecah lebih cepat.

Mencairnya gletser Thwaites dan Pine Island menyebabkan permukaan laut global naik sekitar 5 persen.

Kejadian tersebut cukup mengkhawatirkan. Sehingga Amerika Serikat dan Inggris membentuk badan internasional untuk mempelajarinya.

Baca Juga: Sadis! Usai Diperkosa Ramai-ramai, Wanita Muslim di Somalia Dilempar dari Gedung Lantai 6

Para peneliti menyebutkan bahwa dalam enam tahun terakhir, gletser Pine Island telah kehilangan sebagian areanya seluas Los Angeles.

"Kerusakan ini sulit untuk diperbaiki," kata Stef Lhermitte, seorang ahli satelit dan penulis utama studi PNAS.

Kemudian, berdasarkan laporan tahun 2018, kenaikan permukaan laut nantinya dapat mempengaruhi 800 juta orang pada tahun 2050.

Bahkan, menurut laporan dari C40 Cities Climate Network, kenaikan permukaan laut bisa mengancam pasokan listrik ke 470 juta orang dan membuat 1.6 miliar orang terpapar suhu tinggi yang ekstrim.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler