Dipendam Selama 23 Tahun, Amy Dorris Ungkap Donald Trump Lakukan Pelecehan Seksual pada Tahun 1997

19 September 2020, 21:29 WIB
Amy Dorris duduk di antara Donald Trump dan Jason Binn di AS Terbuka di Queens 1997.* / The Guardian./

PR DEPOK - Donald Trump tak henti-hentinya menjadi bahan pembicaraan, kali ini pria yang merupakan Presiden AS ini dilaporkan oleh seorang mantan model.

Adapun alasan mantan model tersebut melaporkan yakni dengan tuduhan Donald Trump telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Namun kejadian tersebut dikatakan telah terjadi lebih dari dua dekade lalu saat turnamen tenis AS Terbuka l. Sang mantan model mengatakan imbas dari insiden itu membuat dirinya merasa "sakit" dan "dilecehkan".

Baca Juga: Senada dengan JK Soal Pilkada 2020 Ditunda, Fadli Zon Sebut Keselamatan Rakyat di Atas Segalanya

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Guardian, mantan model tersebut bernama Amy Dorris, dirinya menuduh bahwa Donald Trump kala itu menghampirinya di luar kamar mandi di tempat VIP pada turnamen yang digelar di New York pada 5 September 1997 silam.

Lebih lanjut ia katakan bahwa saat kejadian pelecehan yang dilakukan oleh Donald Trump dirinya masih berusia 24 tahun.

“Dia hanya mendorong lidahnya ke tenggorokan saya dan saya mendorongnya. Dan saat itulah cengkeramannya menjadi lebih erat dan tangannya sangat meremas dan di seluruh pantatku, payudaraku, punggungku, semuanya," kata Amy Dorris.

Amy Dorris mengatakan saat itu tubuhnya dalam kendali Donald Trump, dan tak dapat melepaskan diri.

Baca Juga: Jajaran Tertinggi KPU RI Positif Covid-19, DPR Minta Pelaksaaan Pilkada 2020 Tetap Digelar

“Saya berada dalam genggamannya, dan saya tidak bisa melepaskannya,” ujarnya.

Lebih lanjut mantan model tersebut juga mengatakan bahwa perlakuan Donald Trump tersebut ia balas dengan mendorongnya.

Menanggapi pernyataan Amy Dorris tersebut melalui pengacaranya, Donald Trump menyangkal dirinya pernah melecehkan, menyalahgunakan, atau berperilaku tidak pantas terhadap Amy Dorris.

Saat ini Amy Dorris berusia 48 tahun, dirinya kini telah menjadi seorang ibu dari anak perempuan kembar.

Baca Juga: Dikhawatirkan Pendukung, Manchester United Resmi Kontrak Alex Telles Lima Tahun ke Depan

Sejatinya, dikatakan Amy Dorris, dirinya ingin mempublikasikan insiden tersebut pada tahun 2016, ketika beberapa wanita lainnya mengatakan hal serupa di depan umum.

Namun saat itu dirinya memutuskan untuk tidak melapor, karena dia pikir hal itu dapat membahayakan keluarganya.

“Sekarang saya merasa anak perempuan saya akan berusia 13 tahun dan saya ingin mereka tahu bahwa Anda tidak membiarkan siapa pun melakukan apa pun yang tidak Anda inginkan,” ucap Amy Dorris.

Amy Dorris mengatakan bahwa dirinya lebih suka menjadi panutan, ia mengungkapkan hal pahit tersebut agar kedua anaknya tidak tinggal diam, justru melakukan perlawanan.

Baca Juga: Demi Bisa Tidur dengan Selingkuhan, Pria Ini Bohongi Istri Sah Telah Terinfeksi Covid-19

“Dan saya lebih suka menjadi panutan. Saya ingin mereka melihat bahwa saya tidak tinggal diam, bahwa saya menentang seseorang yang melakukan sesuatu yang tidak dapat diterima," ujarnya.

Untuk diketahui, Amy Dorris mengatakan bahwa dirinya menghabiskan beberapa hari dengan Trump pada September 1997 setelah dibawa ke New York untuk menikmati akhir pekan yang panjang bersama pacarnya, Jason Binn.

Kala itu, Amy Dorris tinggal bersama teman-temannya di Boca Raton, Florida, dan bepergian ke Miami untuk menjadi model dan sesekali pekerjaan akting secara berkala.

Diketahui bahwa Binn, merupakan pendiri beberapa majalah fashion dan gaya hidup mewah, Binn merupakan teman Donald Trump.

Baca Juga: Putra Soeharto Terlilit Utang Sea Games, Stafsus Menkeu: Hanya Menagih, Limpahan Tugas dari Setneg

Lebih lanjut Amy Dorris mengatakan dugaan serangan itu terjadi ketika diriya bangun untuk pergi ke kamar mandi yang tersembunyi di balik dinding partisi, dan hanya beberapa meter dari tempat para tamu Trump menonton tenis.

Amy Dorris pun akhirnya menuturkan bawa dirinya mengalami beberapa masalah dengan lensa kontaknya.

“Saya mengalami beberapa masalah dengan lensa kontak saya,” katanya.

Ia pun mengatakan apabila dirinya menuju kamar mandi karena untuk membasahi lensa kontaknya.

"Saya ingat masuk ke sana untuk membasahi lensa saya," kata Dorris.

Baca Juga: Klaim Akan Didemo 'Kadrun' jika Jadi Dirut Pertamina, Tengku Zulkarnain: Maksud Ente Siapa, Hok?

Ketika dirinya selesai dari kamar mandi, dan keluar selepas membuka pintu, dia menuduh bahwa Trump sedang menunggu di luar.

“Awalnya saya mengira dia sedang menunggu untuk pergi ke kamar mandi, tapi ternyata tidak demikian,” katanya.

Lebih lanjut mantan model tersebut menuduh Donald Trump memaksakan diri padanya setelah percakapan singkat di mana dia ingat tertawa gugup dan mengatakan kepadanya.

"Tidak, pergi," katanya

Saat itu menurutnya, dia mengatakan kepada Donald Trump untuk menghentikan aktivitas yang membuatnya tidak dihargai tersebut.

Baca Juga: Napi Kasus Narkoba Asal Tiongkok Kabur, Ketua Lapas Tangerang: Ada Dugaan Keterlibatan Oknum Sipir

"Tidak, tolong hentikan," katanya.

Namun Trump tidak peduli dengan permintaannya tersebut.

"Dia tidak peduli, tidak peduli siapa Anda," katanya.

Ia pun menjelaskan bahwa Trump tak juga menghentikan imbauannya tersebut.

“Setiap kali ada yang mengatakan tidak, berarti tidak. Dan itu tidak berhasil bagi saya.Itu tidak cukup,” katanya.

Ia pun terkejut dengan perlakuan Donald Trump kepadanya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Tiongkok Kini Diserang Wabah Brucellosis Akibat Kebocoran Limbah Gas

"Saya hanya terkejut, saya merasa dilanggar, tapi saya masih belum memprosesnya dan hanya mencoba untuk kembali berbicara dengan semua orang dan bersenang-senang karena, saya tidak tahu, saya merasa tertekan untuk menjadi seperti itu," kata Amy Dorris.

Amy Dorris tidak dapat mengingat apakah dirinya memberi tahu Binn secara lengkap atas dugaan pelecehan tersebut, namun Amy Dorris mengatakan bahwa ia meminta Binn memberi tahu Trump untuk meninggalkannya sendirian.

Binn tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar. Namun, menurut pengacara Donald Trump, Binn telah mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak ingat Amy Dorris mengatakan kepadanya bahwa telah terjadi sesuatu yang tidak pantas oleh Trump, atau bahwa dia merasa tidak nyaman berada di dekatnya.

Setelah insiden tersebut, Amy Dorris mengatakan bahwa dirinya menelepon seorang teman yang tinggal di kota dan memberi tahu mereka apa yang telah terjadi.

Baca Juga: Usai Arief Budiman, Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi Dinyatakan Positif Covid-19

"Saya pikir saya hanya merasa aman mengetahui bahwa saya memiliki seseorang di New York yang dapat saya datangi, Tuhan melarang itu menjadi lebih buruk," katanya.

Lebih lanjut Amy Dorris mengatakan Donald Trump tidak menyerangnya lagi secara serius selama dia tinggal di New York, namun Donald Trump terus mengejarnya meskipun dia dengan tegas menolak rayuannya.

Pengacara Donald Trump pun berreaksi dan mengatakan kejadian yang Amy Dorris ceritakan, andai kejadian tersebut benar dilakukan oleh Trump di luar kamar mandi di dalam ruang VIP, tentu akan ada banyak saksi.

Selain itu, pengacara Donald Trump juga mengatakan bahwa Amy Dorris secara sukarela memilih untuk berada di sekitar Donald Trump, di US Open dan tugu peringatan Versace, pada hari-hari setelah dugaan penyerangan.

Baca Juga: Anggaran untuk Penanganan Covid-19 Tahun 2021 Tuai Kritik, Ini Kata Kemenkeu

Mereka mengatakan Binn telah mengajukan pertanyaan serupa tentangnya. Pengacara Donald Trump juga mempertanyakan mengapa Amy Dorris duduk di samping kliennya di peringatan Versace, padahal dia bisa duduk di sisi lain Binn.

Lebih lanjut, mereka mengatakan Amy Dorris tidak pernah mengajukan tuduhan tersebut kepada badan penegak hukum atau kepada Donald Trump, dan mengatakan waktu klaim yang sangat dekat dengan pemilihan presiden November menunjukkan bahwa mereka mungkin bermotif politik.

The Guardian selaku media setempat pertama kali mendengar tentang tuduhan Amy Dorris terhadap Donald Trump melalui agen model yang pernah bekerja dengannya di Chicago.

Amy Dorris pertama kali membagikan tuduhannya pada The Guardian secara rahasia 15 bulan lalu, namun dirinya tidak yakin untuk mengumumkan kejadian nahas tersebut.

Baca Juga: Polisi Temukan 6 Fakta Baru Pembunuhan dan Mutilasi yang Berawal dari Aplikasi Kencan Online

Namun, baru-baru ini dirinya memutuskan untuk bersuara dan dia siap untuk mengambil langkah itu, sebagian untuk menjadi panutan bagi putrinya, yang sekarang berusia remaja.

“Saat Anda menginvasi ruang seseorang, tidak masalah jika Anda diperkosa, itu pelecehan seksual, dan itu tidak baik,” katanya.

Amy Dorris pun mengatakan bahwa dirinya juga frustrasi mendengar banyak penuduh Trump lainnya yang menuduh dirinya menyuarakan kebohongan.

“Aku muak dia lolos begitu saja,” kata Amy Dorris.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Manchester United vs Crystal Palace, Sabtu 19 September 2020

Ia pun mengatakan bahwa dirinya menyuarakan hal tersebut agaar masyarakat mengetahui perilaku Presiden yang tengah memimpin AS tersebut.

"Aku lelah diam. Ini semacam katarsis. Saya hanya ingin mengeluarkan ini. Dan saya ingin orang lain tahu bahwa ini orangnya, ini presiden kita. Ini adalah hal yang dia lakukan dan itu tidak bisa diterima," ucapnya mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler