Demi Cegah Flu Babi, Tiongkok Bangun Apartemen 13 Lantai Khusus untuk Peternakan Babi

21 Oktober 2020, 06:25 WIB
Ilustrasi anak babi. /Alexas_Fotos/Pixabay

PR DEPOK - Bangunan apartemen yang menjulang tinggi dan hiruk pikuk manusia di dalamnya tampaknya menjadi pemandangan yang biasa bagi kebanyakan orang.

Namun, bangunan apartemen yang dibangun Tiongkok kali ini cukup berbeda.

Pasalnya, apartemen yang memiliki 13 lantai ini tak dihuni oleh manusia, melainkan oleh sekumpulan babi.

Apartemen khusus babi tersebut dibangun oleh sebuah perusahaan pertanian swasta di Tiongkok.

Baca Juga: MUI Dikabarkan Usul Fatwa Masa Jabatan Presiden Jadi 7-8 Tahun, Politikus NasDem: Saya Kira Sah Saja

Lokasi apartemen tersebut berada di lereng Gunung Yaji di Guangxi selatan.

Apartemen yang mempunyai konsep ruangan tertutup itu merupakan apartemen khusus babi terbesar di dunia, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket.

Apartemen tersebut dibangun dengan tujuan untuk mencegah risiko wabah flu babi yang sudah menewaskan kurang lebih 200 juta jiwa atau setengah dari populasi dunia sejak tahun 2018.

Baca Juga: Dynamo Kiev vs Juventus: Dwigol Alvaro Morata Bawa Si Nyonya Tua Menang di Laga Awal Liga Champions

Lebih lanjutnya, setiap bangunan mempunyai 13 lantai dan menjadikannya sebagai pertanian tertinggi di dunia.

"Ada banyak keuntungan dari ternak bertingkat tinggi. Gedung ini bisa menghemat energi dan sumber daya. Meski tanahnya tak luas, tapi banyak babi yang bisa dipelihara di sini," ujar Manajer peternakan Xu Jiajing.

Peternakan tersebut diharapkan bisa menghasilkan 840.000 anak babi setiap tahunnya.

Diperkirakan sebanyak 30.000 babi akan dipelihara mulai dari tahun ini di kompleks seluas 11 hektar tersebut.

Baca Juga: Unjuk Rasa Kembali Digelar Hari ini, Demonstran dari Kalangan Pelajar dan Remaja Berkurang

Biasanya, peternakan babi terbesar di Tiongkok utara menampung sebanyak 8.000 babi di 13 hektar lahan.

Diketahui sebelumnya, peternakan tradisional yang memelihara babi dalam satu ruangan berisiko tinggi menularkan penyakit.

Sementara jenis peternakan bertingkat ini, menurut Robert Herrmann selaku Direktur Eksekutif analis pasar Mecardo, standar keamanan biosekuritasnya mengungguli pertanian tradisional dan sangat terkontrol.

Lalu, Yangxiang ini telah menghabiskan total 500 juta yuan dengan rata-rata 16.000 yuan per babi.

Namun, jumlah tersebut belum termasuk dengan biaya pengelolaan ternak.

Baca Juga: MUI Usul Fatwa Soal Masa Jabatan Presiden, PA 212 Mengkritik: Politik Praktis Demi Ma'ruf Lebih Lama

Meski begitu, Yangxiang bukanlah satu-satunya perusahaan pertanian Tiongkok yang memiliki ide ini.

Menurut laporan Reuters, Shenzhen Jinxinnong Technology Co Ltd juga memiliki rencana untuk membangun dua peternakan babi berlantai lima di Provinsi Fujian, Tiongkok Tenggara.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler