Kasus Positif Covid-19 Capai 1 Juta Lebih, Spanyol Persiapkan Keadaan Darurat

26 Oktober 2020, 22:32 WIB
Ilustrasi bendera Spanyol. /Pixabay/Efraimstochter./

PR DEPOK - Pekan ini Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang melampaui satu juta kasus Covid-19 yang tercatat secara resmi.

Angka ini jauh melebihi negara-negara Eropa lainnya seperti Belanda, Jerman dan Prancis.

Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez mengakui bahwa angka sebenarnya bisa lebih dari tiga juga karena kesenjangan dalam pengujian serta terdapat faktor lainnya.

Baca Juga: Irma Suryani Chaniago Akan Tangkap Rocky Gerung jika Jadi Presiden, Refly Harun Turut Berkomentar

Untuk diketahui, per Jumat 23 Oktober 2020, Spanyol melaporkan kasus baru Covid-19 hampir mencapai angka 20.000 kasus harian baru dan 231 kematian lebih. Kondisi ini menjadikan jumlah kematian di Spanyol menjadi 34.751 jiwa.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Sanchez mengadakan rapat kabinet guna mempersiapkan keadaan darurat baru guna membdung penularan Covid-19.

Langkah tersebut membuat pemerintah dapat memberlakukan kebijakan jam malam dan pembatasan lainnya di seluruh negeri.

Pemerintah Sanchez mengatakan bahwa mayoritas pemimpin regional di Spanyol telah menyetujui keadaan darurat baru.

Baca Juga: Klaim Temukan Lokasi Jatuhnya MH370 Usai 6 Tahun Jadi Misteri, Pakar: Salah Target Tempat Pencarian

"Pertemuan pada Minggu 25 Okktober dilakukan untuk mempelajari persyaratan dan pelaksanaan penerapan tersebut," ujar Sanchez.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa mengatakan, lembaganya dan pejabat kesehatan regional sedang mempelajari cara menerapkan jam malam.

Kemungkinan besar pemberlakuan jam malam akan seperti Prancis yang mulai pukul 21.00 hingga pukul 06.00 waktu Spanyol.

Keadaan darurat memberikan pemerintah nasional kekuasaan yang luar biasa, termasuk kemampuan untuk sementara waktu membatasi kebebasan dasar yang dijamin dalam Konstitusi Spanyol seperti hak untuk bergerak bebas. Ini akan menjadi penerapan ketiga kali selama pandemi.

Baca Juga: Kabar Kurang Baik, Peringkat FIFA Terbaru Timnas Indonesia Lebih Rendah dari Vanuatu dan Fiji

Keadaan darurat pertama dideklarasikan pada Maret untuk menerapkan kurungan rumah yang ketat di seluruh negeri, menutup toko, dan merekrut industri swasta untuk perjuangan kesehatan masyarakat nasional. Penerapan ini dicabut pada Juni setelah pemerintah bisa menahan tingkat penularan dan menyelamatkan rumah sakit dari kehancuran.

Sedangkan keadaan darurat kedua berlaku selama dua pekan hanya di kota Madrid. Keputusan ini memaksa para pemimpin daerah ibu kota yang enggan memberlakukan batas perjalanan pada penduduk untuk memperlambat infeksi baru tumbuh secara eksponensial. Penerapan tersebut telah berakhir sejak Sabtu.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler