PR DEPOK - Beberapa waktu lalu warga Amerika Serikat menjalani pesta demokrasi empat tahunannya yakni pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).
Dalam Pilpres AS kali ini terdapat dua calon yakni Joe Biden dari partai Demokrat dan Donald Trump yang merupakan sang petahana.
Namun, saat ini proses perhitungan suara telah usai dengan Joe Biden terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.
Baca Juga: Terbiasa dengan Gaya Hidup Kotor, Ilmuwan Sebut Jadi Orang India Kebal dengan Covid-19
Penyelenggaraan Pilpres AS kali ini berada disaat pandemi Covid-19 yang masih melanda sebagian wilayah dunia, termasuk negeri paman sam itu.
Menjadikan kemunculan kembali Covid-19 sebagai prioritasnya, presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden mengumumkan akan membentuk Satgas Covid-19.
Pernyataan tersebut diumumkan pada Senin, 9 November 2020 waktu setempat.
Baca Juga: Kasus Sengketa Tanah Cakung Dinilai Rekayasa, Aktivis: Sudah Kantongi Nama di Belakang Abdul Halim
Joe Biden menghabiskan sebagian besar kampanyenya untuk mengkritik penanganan pandemi oleh Donald Trump yang saat ini menyebabkan 237.000 kematian di negeri paman sam itu.
Amerika Serikat sendiri melaporkan rekor infeksi baru harian pada pekan lalu dengan jumlah hampir mencapai 10 juta kasus.
Kemenangan Joe Biden pada Sabtu, 7 November 2020 lalu di Pennsylvania menempatkannya di ambang batas 270 juta elektoral yang dibutuhkannya untuk merebut kursi presiden Amerika Serikat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 9 November 2020, Aquarius Harus Kendalikan Keuangan
Sementara itu, Donald Trump mengaku belum menyerah dan bersumpah akan memperkarakan hasil Pilres di pengadilan.
Satgas Covid-19 nantinya akan dipimpin oleh tiga ketua yakni mantan ahli bedah umum Vivek Murthy, mantan komisaris FDA David Kessler, dan dr Marcella Nunez-Smith dari Universitas Yale.
"Saya tidak akan mengecualikan upaya atau komitmen untuk menyelesaikan pandemi ini," kata Joe Biden seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.***