Baca Juga: Perlu Lengkapi Berkas Perkara, KPK Perpanjang Penahanan 3 Tersangka Kasus Korupsi PT DI hingga 2021
AstraZeneca mengakui bahwa itu dihasilkan dari kesalahan dosis selama uji coba.
Aturan setengah dosis pertama akan memungkinkan perusahaan untuk meminta persetujuan berdasarkan efektivitas yang jauh lebih tinggi daripada 62 persen, yang masih cukup untuk persetujuan peraturan berdasarkan diskusi sebelumnya.
Uji coba pendahuluan AstraZeneca dilakukan ketika gelombang baru infeksi telah merugikan perekonomian, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.
Sudah hampir 1,4 juta orang meninggal dunia dalam pusaran pandemi Covid-19 global.
Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah Kemendikbud Mulai Disalurkan, Berikut Syarat dan Cara Mencairkannya
Inggris termasuk di antara negara-negara yang telah lebih dulu membeli vaksin AstraZeneca dalam jumlah besar.
Para pejabat negara itu mengatakan keberhasilan dalam menyediakan vaksin berarti kehidupan normal dapat kembali lebih cepat.
"Vaksin sekarang semakin mendekati untuk membebaskan kita dari virus, menunjukkan dengan tegas bahwa ini bukan pandemi tanpa akhir," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kepada parlemen.
Baca Juga: Sindir Fadli Zon Miliki IQ Luar Biasa, Peter F Gontha: Gunakan dengan Baik, Jangan OFF SIDE Melulu!