Bantuan Tiongkok tersebut telah membantu mempertahankan rezim Kim yang telah menentang sanksi internasional yang keras.
Tindakan perlindungan Kim Jong-un itu juga bertepatan dengan laporan adanya penjahat dunia maya dari Korea utara yang meretas perusahaan penelitian yang sedang mengegmbangkan vaksin virus corona.
Badan Intelijen Korea Selatan salah satunya yang menggagalkan upaya rezim untuk meretas perusahaan Korea Selatan yang mengembangkan jabs.
Baca Juga: Habib Rizieq Bersikeras Tak Ingin Buka Hasil Swab Test, Moeldoko: Bawa Risiko untuk Orang Lain
Anggota Komite Intelijen Parlen, Ha Tae-keung bahkan mengatakan bahwa Kim Jong-un telah melakukan tindakan masuk akal akibat terlalu takut dengan pandemi Covid-19.
Salah satu tindakan Kim Jong-un yang aneh adalah melarang dilakukannya penangkapan dan produksi garam. Kim Jong-un khawatir air laut mungkin sudah terkontaminasi oleh virus tersebut.
Hal tersebut mengakibatkan sekitar 110.000 ton beras dari Tiongkok terdampar di pelabuhan Dalian di Tiongkok timur laut.
Baca Juga: HRS Tak Bisa Hadiri Panggilan Polda Metro Jaya, Pengacara FPI: Beliau Sehat, Hanya Kecapekan
"Dia sudah menampilkan emosi yang berlebihan, kemarahan dan seperti stres, serta semakin memberikan perintah yang tak masuk akal," kata Ha pada wartawan.***