Baca Juga: Menhub Budi Gunakan Mobil Listrik Plat RI 35 untuk Operasional Dinas, Banjir Dukungan Berbagai Pihak
Jessica juga mengatakan, pembayaran tagihan dengan jumlah sebesar itu seperti layaknya seseorang sedang melakukan antrian kokain.
“Jika saya tahu ada pengaturan (pencegahan) untuk itu, saya tidak akan membiarkan anak saya yang berusia 6 tahun mengeluarkan biaya hampir $ 20.000 (Rp282 juta) untuk cincin emas virtual,” ucapnya.
Meski begitu, Jessica tetap menyalahkan Apple dan perusahaan video game tersebut, dengan mengatakan bahwa aplikasi semacam itu bersifat predator, dirancang untuk membuat anak-anak membeli sesuatu.
Baca Juga: Sebut Mimpi Bertemu Rasulullah Jangan Dijadikan Alat Melawan Negara, Husin Shihab: Bahaya Itu!
Jessica juga mendesak para orang tua untuk memeriksa pengaturan keamanan dan pembayaran mereka. Dia mengimbau bahwa tindakan pencegahan seperti itu tidak diaktifkan secara default di gadget Apple.
“Orang dewasa mana yang akan menghabiskan $ 100 (Rp1.4 juta) untuk peti koin emas virtual? Anak saya tidak mengerti bahwa uang itu nyata. Bagaimana dia bisa? Dia memainkan permainan kartun di dunia yang dia tahu tidak nyata. Mengapa uang itu nyata baginya? Itu akan membutuhkan lompatan kognitif yang besar,” ujarnya.***