Covid-19 Belum Berakhir, Muncul Penyakit Misterius di Tanzania yang Membuat Korban Muntah Darah

- 16 Februari 2021, 21:01 WIB
ilustrasi muntah.
ilustrasi muntah. /Freepik.com

PR DEPOK – Dilaporkan, sedikitnya 15 orang meninggal dunia dan lebih dari 50 orang lainnya dirawat di rumah sakit di Tanzania pada minggu lalu.

Kejadian tersebut disebabkan oleh penyakit misterius yang menyebabkan pasien muntah darah.

Sejumlah pasien yang sebagian besar laki-laki, meninggal dalam beberapa jam setelah gejala penyakit tersebut yang berkembang di wilayah Mbeya, selatan Tanzania.

Baca Juga: Kecam Yahya Waloni Soal Doakan Megawati, Budiman Sudjatmiko: Dia Kesasar ke Tempat Kami, Berubah Jadi Serigala

Kepala petugas medis setempat, Felista Kisandu mengatakan, tim ahli telah dikirim untuk memeriksa pasien dan menyelidiki penyebab penyakit misterius yang menjangkit mereka.

“Masalah ini belum meluas. Penyakit ini terjadi hanya di satu bangsal administrasi di Ifumbo di mana orang-orang muntah darah dan meninggal ketika mereka terlambat sampai di rumah sakit,” kata Kisandu, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari New York Post.

Kisandu mengungkapkan, penyebab penyakit misterius tersebut belum bisa diidentifikasi. Meski begitu, Kementerian Kesehatan Tanzania justru telah memutuskan penyakit tersebut bukan termasuk dalam wabah luar biasa.

Baca Juga: Usai Temukan 9 Korban Meninggal Akibat Tanah Longsor di Nganjuk, Tim Gabungan Cari 10 Warga yang Masih Hilang

“Pemeriksaan klinis awal menunjukkan pasien, yang sebagian besar laki-laki, menderita sakit maag dan penyakit liver. Kami telah menasehati mereka untuk menghindari minuman keras terlarang, merokok, dan minuman keras lainnya," tutur Kisandu.

Pihak berwenang kini sedang menguji sampel air dan darah pasien untuk mencari jejak kontaminasi merkuri.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Tanzania Dorothy Gwajika memerintahkan penangguhan penyelidikan Kisandu.

Baca Juga: TikTok Menjadi Sponsor Resmi UEFA EURO 2020 yang Digelar Pertengahan Tahun 2021

“Untuk menimbulkan kepanikan yang tidak perlu di antara warga, saya perintahkan pimpinan Dr. Felista Kisandu untuk menangguhkannya guna membuka jalan bagi penyelidikan oleh Dewan Medis dan menyerahkan laporan kepada saya dalam waktu 10 hari,” kata Gwajika.

Pejabat pemerintah Tanzania mengatakan, gejala serupa muncul di daerah itu pada 2018, ketika sejumlah orang menderita demam tinggi dan mual serta muntah darah.

Sebelumnya, kabar tentang penyakit misterius ini muncul sekira sebulan setelah Presiden Tanzania, John Magufuli mengklaim Covid-19 telah dihentikan di negaranya dengan kekuatan doa.

Baca Juga: Pasal Karet UU ITE, Presiden Jokowi: Bisa Direvisi Jika Tidak Memberikan Rasa Keadilan

“Covid-19 di negara kami telah dihilangkan oleh kekuatan Tuhan,” katanya pada 9 Januari 2021, enam minggu setelah pemerintah berhenti memperbarui data Covid-19 secara terbuka.

Data dari pemerintah Tanzania menunjukkan jumlah kasus Covid-19 tetap di angka 509 selama enam minggu, meskipun pihak oposisi pemerintah memperkirakan jumlah sebenarnya bisa mencapai puluhan ribu.

Masyarakat Tanzania telah didesak untuk mengkonsumsi obat herbal dalam upaya melawan virus mematikan dengan meningkatkan kekebalan tubuh.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah